Reshuffle, Kesempatan Depak Penumpang Gelap

Rabu, 22 April 2015 – 13:23 WIB
Kabinet Kerja. Foto: Agus Wahyudi/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Desakan agar Presiden Jokowi melakukan perombakan alias reshuffle kabinet terus muncul. Politikus dari Partai NasDem Despen Ompusunggu bahkan menyebut reshuffle bisa menjadi cara untuk mendepak "penumpang gelap" di jajaran Kabinet Kerja.

"Reshuffle juga bisa menjadi momentum untuk mengusir penumpang gelap yang disinyalir ingin menguasai politik dan ekonomi dalam pemerintahan," kata Despen Ompusunggu dalam keterangannya kepada redaksi RMOL (grup JPNN), Rabu (22/4).

BACA JUGA: Menteri Yuddy Dianggap Pentingkan Blusukan Dibanding Nasib Honorer K2

Pasalnya, keberadaan penumpang gelap di pemerintahan Jokowi-JK sebagaimana dilontarkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bakal menjadi sandungan dan melemahkan kohesi politik.

Menurut Despen, keputusan untuk reshuffle kabinet secara fair dan objektif, bukan saja bermanfaat bagi penguatan sekutu politik rejim penguasa, tetapi juga bisa membawa manfaat bagi perbaikan kinerja Jokowi-JK.  Termasuk mempercepat realisasi dari aneka janji kampanye, khususnya yang termaktub dalam Nawacita yang kini ditunggu oleh rakyat.

BACA JUGA: Mensesneg: Presiden Belum Tahu BG Terpilih jadi Wakapolri

"Dalam satu semester pemerintahannya, Jokowi harus realistis dan tak perlu malu mengakui turunnya tingkat kepercayaan publik, akibat buruknya kinerja pemerintahannya. Sebagai pemimpin sejati yang dipilih rakyat, Jokowi harus mengambil tanggung jawab tanpa dalih. Mumpung masih ada kesempatan, tak salah mengganti atau mereposisi sejumlah menteri, mengingat hal itu merupakan konsekuensi logis," ujar fungsionaris DPP Partai NasDem ini.

Lebih lanjut Despen mengingatkan, tindakan reshuffle haruslah berbasis penilaian kinerja dengan parameter yang jelas dan terukur terhadap sejumlah menteri. Bukan karena faktor subjektif atau sekedar bagi-bagi jatah atau balas budi politik.

BACA JUGA: Wow, Ini Besaran Penurunan Biaya Haji Tahun Ini

"Menteri yang tidak punya kompetensi dan kapasitas memimpin kementerian, atau lebih mementingkan pencitraan kosong belaka, lebih baik diganti daripada menjadi parasit dan membebani pemerintahan Jokowi-JK. (rus)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Pastikan Komjen BG Dilantik jadi Wakapolri Sore Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler