Residivis Jalanan Terpaksa Didor

Rabu, 25 Desember 2013 – 02:23 WIB

jpnn.com - DUA dedengkot penjahat jalanan (street crime) di kawasan Tambora, Jakarta Barat digelandang ke kantor polisi. Satu di antaranya, AM alias Asep (29) terpaksa dilumpuhkan karena mencoba kabur.

Kapolsek Metro Tambora, Kompol Dedy Tabrani mengatakan, residivis  kasus pencurian dengan kekerasan itu sebelumnya sudah menjalani tiga kali masa tahanan. Umumnya, penjahat kambuhan ini menyasar korban perempuan yang menggunakan perhiasan.

BACA JUGA: Sekap Satpam, Rampok Bongkar Brankas

Modus operandi pelaku adalah dengan membidik sasaran yang sedang berkendara di sekitar wilayah Tambora. Terhitung sejak beroperasi beberapa tahun lalu, Asep telah 28 kali beraksi

"Masih modus lama, pelaku memepet motor korban, kemudian merampas perhiasan korban," ungkap Dedy ketika merilis hasil tersebut di Mapolsek Metro Tambora, Selasa (24/12).

BACA JUGA: Lengkapi Saksi dan Bukti Sebelum Garap Sitok

Dedy menjelaskan, Asep tertangkap usai beraksi di Jalan KH. Mas Mansyur, Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat. Pada Kamis (19/12) sore itu sekitar pukul 18.45, Asep beraksi bersama seorang rekannya IW alias Buluk (29).

Aksi itu terungkap setelah korban CJ (30) melapor ke kepolisian. Selain kehilangan harta benda, karyawati di sebuah perusahaan swasta itu juga terluka di bagian kaki akibat terjatuh dari motor. Ketika itu kalung korban ditarik paksa hingga terputus. Korban lantas kehilangan kendali.

BACA JUGA: Komplotan Penodong di Cilincing Digulung Polres Jakut

"Tersangka yang berboncengan motor ini merampas kalung emas korban yang sudah dijual seharga Rp 500 ribu ke penadah di Pasar Senen, Jakarta Pusat," ujar Dedy.

Lepas beberapa jam, sore itu juga Asep bersama rekannya diringkus di rumahnya di Krendang, RT 14/03, Tambora, Jakarta Barat. "Kami terpaksa menembak bagian betis kanan pelaku karena mencoba melawan petugas saat ditangkap," tegas Dedy.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tambora, Iptu Widharma Jaya Sentosa menambahkan, dari pengakuan Asep, hasil kejahatan dari setiap kali beraksi dibagi rata bersama rekannya.

Asep mengaku biasa beroperasi di Jalan TSS Raya, Duri Utara, Tambora, Jalan Kramat, Tanah Sereal, Jalan Sawah Lio, Jembatan Lima, Jalan Duri Selatan I, Tambora, Gg. Balok, Duri Utara, dan Gang Betet. "Uangnya bagi dua sama rekannya, buat makan sama beli minuman keras, katanya," tambah Jaya. (asp/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekerasan Seksual Anak Naik 200 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler