jpnn.com, TANGSEL - Puncak acara Dies Natalis Universitas Terbuka (UT) ke-35 berlangsung meriah. Di puncak acara tersebut, secara resmi UT menerima izin pembukaan program doktoral untuk dua program studi yaitu Ilmu Manajemen (Fakultas Ekonomi) dan Administrasi Publik (Fakultas Hukum Ilmu Sosial Ilmu Politik).
Izin operasional program S3 ini diserahkan langsung oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof Dr Ismunandar kepada Rektor UT Prof Ojat Darojat. Dengan demikian UT menjadi pionir dalam penyelenggaraan prodi doktoral dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
BACA JUGA: Delapan Perguruan Tinggi Ramaikan Disporseni Universitas Terbuka
"UT adalah perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menyelenggarakan program doktoral lewat sistem online. Selama ini banyak mahasiswa S3 Indonesia mengambil kuliah online di kampus asing. Saya harapkan dengan dibukanya program S3 online di UT semua bisa beralih ke UT," tutur Ismunandar di sela-sela puncak acara Dies ke-35 di Kampus UT, Tangsel, Rabu (4/9).
BACA JUGA: Cara UT Tumbuhkan Kesadaran Mengenai Pentingnya Jaga Kesehatan Mata
Dia menyebutkan, di era teknologi informasi, isu utama adalah mutu. Bagaimana memeratakan mutu karena gab (mutu) pendidikan tinggi kita masih besar. Kemudian relevansi pendidikan tinggi juga perlu ditingkatkan. Demikian juga akses mendapatkan pendidikan.
"UT dengan sistem PJJ berhasil meningkatkan akses pendidikan tinggi kita. Kalau semua itu bisa ditingkatkan akan berdampak besar bagi bangsa. UT tidak harus melakukan sendiri bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi lainnya," tuturnya.
BACA JUGA: 500 Anak SD Dapat Kacamata Gratis dari Universitas Terbuka
BACA JUGA: Delapan Perguruan Tinggi Ramaikan Disporseni Universitas Terbuka
Kemenristekdikti, lanjut Ismunandar, mengapresiasi UT. Di usia 35 tahun yang masih muda untuk perguruan tinggi tapi sudah memberikan kontribusi besar. Di mana sampai saat ini sudah menelorkan 1.750.000 alumni.
"Pendidikan kita memang belum bisa 100 persen online. Karena itu peluangnya adalah UT bekerja sama dengan perguruan tinggi tradisional di Indonesia. Yang semester 1 dan 2 belajar mandiri ke depan kami dorong belajar online," jelasnya.
Lanjut Ismunandar, bagi PTN yang ingin mengubah prodinya menjadi online tentu kerja sama dengan UT akan jadi lompatan daripada memulai dari awal. Apalagi UT sudah memiliki pengalaman dan terbukti sukses melaksanakan PJJ.
Rektor UT Prof Ojat pada kesempatan tersebut mengungkapkan, pihaknya berupaya ikut meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satunya dengan memperbanyak kerja sama dengan pemda, lembaga perguruan tinggi, dan lainnya.
Bahkan program doktoral ini, diyakini menjadi salah satu andalan UT ke depan. Mengingat banyaknya permintaan masyarakat akan program S3 online.
"Sudah banyak yang ingin daftar tapi kami buka pertama 100 dulu di 10 UPBJJ karena untuk S3 ada persyaratan utama yang mengikat. Pendaftaran sudah bisa dimulai September ini," ucapnya.
Prof Ojat menyebut, izin operasional S3 merupakan suatu anugrah dan berkah luar biasa bagi UT. Karena itu, UT akan memegang amanah tersebut.
Selain penyerahan izin operasional, juga diluncurkan dan diserahkan buku Potret Tutor UT Berkinerja Terbaik serta buku alumni UT Menembus Batas kepada dirjen Belmawa.
Pada kesempatan sama, UT sepakat bekerja sama dengan Polda Bangka Belitung yang diwujudkan dalam penandatanganan MoU penyelenggaraan program kegiatan belajar mengajar melalui sistem PJJ. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenristekdikti: UT Jadi Pusat Pembibitan Atlet Tenis Meja
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad