jpnn.com, JAKARTA - PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli), resmi tercatat di papan utama perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BELI.
Blibli menawarkan 100 persen saham baru kepada investor domestik dan qualified institutional buyer internasional melalui distribusi Reg S / 144A.
BACA JUGA: Rekind Mejeng di Forum Fasilitas Produsi Migas 2022
Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) ini berhasil mencatatkan harga perdana mendekati batas atas rentang harga penawaran pada Rp 450 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Blibli berhasil dimaksimalkan sepenuhnya hingga mencapai batas atas sebanyak 15,00% dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana, sehingga bisa menggalang dana IPO gross sekitar Rp 8 triliun.
BACA JUGA: Miliki Competitive Advantage, Ekosistem Blibli Bisa Saling Menopang
EO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto mengatakan antusiasme investor berhasil mencatatkan tingkat kelebihan permintaan (oversubscription) yang mencapai 4,4 kali lipat pada penjatahan terpusat, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah alokasi dari 2,5% menjadi 5,0% dari keseluruhan jumlah penawaran.
Kusumo menyampaikan apresiasi kepada seluruh investor yang telah berpartisipasi, baik dari kalangan institusi maupun ritel (individu) atas kepercayaannya berinvestasi di Blibli.
BACA JUGA: Melantai di Bursa, OneMed Siap Ekspansi
“Ini merupakan awal dari sejarah baru dalam perjalanan Blibli. Dengan resmi melantai di BEI, kami semakin dekat. Kami juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kami sejak hari pertama proses IPO, mulai dari para penjamin pelaksana dan penjamin emisi efek, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, regulator, serta karyawan kami,” kata Kusumo.
Dengan total kapitalisasi pasar sebesar Rp 53,3 triliun, Blibli merupakan satu-satunya internet-unicorn di Kawasan Asia Pasifik, yang melantai di pasar modal sejak Mei 20222 dan merupakan internet-unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan IPO sepanjang 2022.
Ini juga merupakan IPO terbesar kedua sepanjang 2022 dan IPO terbesar kelima sepanjang sejarah di Indonesia.
Perseroan berhasil menyelesaikan IPO di tengah kondisi pasar saham yang bergejolak dan aksi jual yang luas di sektor teknologi.
Komisaris Utama Blibli, Martin Basuki Hartono mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia.
“Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri,” tutur Martin.?
Adapun dana bersih himpunan IPO yang diperoleh perseroan akan digunakan untuk pelunasan utang serta untuk modal kerja.
Dalam IPO Blibli, Credit Suisse (Singapore) Limited dan Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte bertindak sebagai Joint Global Coordinators (JGC), sedangkan PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters/JLU).
PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia bersama dengan sindikasi lainnnya bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringkat II Rating ESG Dunia, Pertamina Sejajar dengan Perusahaan Global
Redaktur & Reporter : Yessy Artada