Resmikan Koperasi Produsen Kopi di Tasikmalaya, Wamentan Ingin Maksimalkan Hilirisasi

Kamis, 06 Januari 2022 – 21:33 WIB
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi meresmikan koperasi Produsen Karya Al Mahmud Mubarok (Kalam) di Perum Balananjeur, Desa Sukamantri Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (6/1). Foto dok Humas Wamentan

jpnn.com, TASIKMALAYA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi meresmikan koperasi Produsen Karya Al Mahmud Mubarok (Kalam) di Perum Balananjeur, Desa Sukamantri Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (6/1).

Harvick Hasnul menuturkan peresmian kantor koperasi produsen ini dalam memacu sektor pertanian agar lebih bergairah lagi.

BACA JUGA: Ditetapkan Jadi Tersangka, Medina Zein Merespons Begini

Menurutnya, sektor pertanian memiliki peran yang penting dalam menjaga ketahanan pangan hingga perekonomian nasional.

"Ini semua dalam rangka memacu sektor pertanian lebih bergairah lagi, menggiatkan sektor pangan kita," katanya.

BACA JUGA: PT PIM Salurkan Bantuan untuk Para Korban Banjir di Aceh Utara

Terlebih, kopi merupakan komoditas yang sudah berkelanjutan dan sudah dikenal secara luas, baik di pasar lokal maupun internasional.

Namun memang perlu lebih dimaksimalkan lagi pada hilirisasinya agar memiliki nilai tambah yang baik.

BACA JUGA: LPEI Optimalisasi PMN untuk Pengembangan Ekspor Nasional

Harvick pun mengajak kepada para petani kopi di Tasikmalaya untuk berani menjajakan produk kopinya di pasar global.

"Kalau kopi ini sustainable, tinggal bagaimana kita memaksimalkan hilirisasinya. Kopi ini juga sudah dikenal secara luas di internasional," ucapnya.

Soal pemasaran, akan melibatkan Atase Pertanian Kementan (ATAN). Menurutnya, para Atase tersebut nantinya dapat membantu untuk membuka peluang memasarkan produk kopi petani di pasar internasional.

"Saya sampaikan, kita punya ATAN, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Bawa aja dulu sampel kopinya, ga perlu G2G dulu, nanti kalau repeat ordernya bagus baru kami cek regulasinya seperti apa yg berlaku di negara potential buyer," tuturnya.

Ketua Dewan Penasihat Koperasi Kalam, Achyadi Yusuf menjelaskan koperasi yang didirikan pada 10 September 2021 itu dijalankan dengan sistem korporasi.

Dia menambahkan kehadiran koperasi ini nantinya akan berperan sebagai off taker guna memacu proses olahan biji kopi Java Arabika Sukapura, khas Tasikmalaya.

"Koperasi ini akan kami jalankan dengan sistem korporasi sebagai off taker yang bekerja sama dengan kelompok tani. Pada tahap awal kami sudah melakukan MoU dengan Gapoktan dan tempat pengolahan kopi Jangihe untuk menyerap kopi petani," ujar Yusuf.

Yusuf berharap dengan diresmikannya koperasi ini bisa berkontribusi terhadap budidaya kopi di Kabupaten Tasikmalaya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler