jpnn.com - JAKARTA - Ini kabar baik bagi penggemar Soekarno beserta memorabilianya. Sebuah perpustakaan sekaligus museum yang menyimpan jutaan koleksi Bung Karno -sapaan tenarnya- telah diresmikan dan terbuka untuk umum.
Museum itu berada di Denpasar, Bali. Koleksinya antara lain berupa tulisan, naskah pidato, lukisan, hingga tempat tidurnya.
BACA JUGA: Sultan Hamengku Bawono X dan Dua Menteri Lepas Jenazah Paku Alam IX
Putri Bung Karno sekaligus Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri meresmikan museum dan perpustakaan yang berlokasi di Jalan Raya Puputan, Denpasar itu, Minggu (22/11). Setelah meneken prasasti peresmian, ketua umum PDI Perjuangan itu lantas melihat-lihat koleksi museum dengan menyusuri bangunan yang terdiri dari empat lantai tersebut.
Terlihat mendampingi Megawati antara lain putranya, Prananda Prabowo yang juga ketua DPP PDIP bidang ekonomi kreatif. Ada juga Wakil Sekjen PDIP Erico Sotarduga Sitorus, anggota FPDIP Rieke Diah Pitaloka, serta Ketua DPD PDIP Bali, I wayan Koster.
BACA JUGA: DPD RI Desak Pemerintah Audit Lion Air dan Angkasa Pura
Sebagaimana siaran pers DPP PDIP, Ketua Yayasan Perpustakaan Bung Karno, Gus Marhaen mengatakan, museum dan perpustakaan itu memiliki 1.450.000 barang koleksi. Bahkan ada barang milik Bung Karno saat masih kecil. Antara lain radio, tempat tidur, kursi dan juga foto-foto. "Ada yang asli dan ada yang hasil reproduksi,” ujar Gus Marhaen saat menyampaikan kata sambutan pada persemian itu.
Ia mengharapkan Perpustakaan dan Museum Bung Karno bisa bermanfaat terutama bagi generasi penerus yang ingin mewarisi semangat dan pemikiran Proklamatir RI itu. “Semoga generasi penerus bangsa bisa menikmati pemikiran dan prinsip-prinsip yang dipegang Bung Karno semasa hidupnya," ucapnya.
BACA JUGA: Di NTT, Realisasi Dana Desa Baru 40 persen
Namun, memang tidak semua koleksi khusus tentang Soekarno. Ada pula foto Megawati di era 1970-an yang menurut Gus Irawan sangat menyentuh hati. Foto hasil reproduksi itu menunjukkan Megawati tengah menggendong putranya, Prananda Prabowo. “Kami merinding melihat foto itu," tutur Gus Marhaen.
Ada kisah menyentuh yang berkaitan dengan foto itu. Sebab, Prananda yang dilahirkan pada 23 April 1970, tak pernah bertemu langsung dengan ayahnya, Lettu Penerbang Surindro. Nanan -sapaan Prananda- memang masih di kandungan Megawati saat Surindro dengan pesawat Skyvan T-701 milik TNI AU dinyatakan hilang di wilayah Biak, Papua Barat.
Karenanya, pihak pengelola Perpustakaan dan Museum Bung Karno menyandingkan foto Megawati menggendong Nanan dengan sebuah wawancara di surat kabar Dwiwarna. Dalam artikel itu, Megawati menginginkan putra keduanya yang bernama asli Muhammad Prananda Prabowo Sura Megendra Karna Djaja itu bisa meneruskan cita-cita Bung Karno dan Surindro.
"Insya Allah putra-putra saya ini melanjutkan cita-cita sang ayah, terutama meneruskan cita-cita perjuangan kakeknya," ujar Gus Marhaen mengutip wawancara Megawati dalam Dwiwarna.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Faktanya Sumbar Dirugikan UU Desa
Redaktur : Tim Redaksi