Resolusi Sehat 2015: Jangan Takut Menjadi Tua

Kamis, 01 Januari 2015 – 18:04 WIB

PENUAAN adalah proses biologi secara bertahap fungsi dari organ-organ tubuh kita akan menurun. Kita semua akan menjadi tua tetapi memang kenyataannya  sebagian dari kita   takut untuk menjadi tua.
-------------
Ari Fahrial Syam, MD.PhD,FACP*
------------
Hal inilah yang dimanfaatkan para pebisnis untuk menghasilkan berbagai produk dengan iming-iming untuk meningkatkan penampilan agar selalu muda. Produk yang ada dipasaranpun bermacam-macam bahkan kadang-kadang saya sebagai dokter geleng-geleng kepala ketika kedatangan pasien dengan membawa  satu bungkus, obat baik dalam bentuk kaplet atau tablet dengan khasiat “anti aging”.

Pusat pelayanan yang bergerak di bidang anti aging selain menawarkan produk-poduk dalam bentuk  obat diminum juga menawarkan produk melalui suntikan dengan khasiat yang belum terbukti  secara ilmiah. Selain itu yang terpenting dan utama obat atau produk ditawarkan dengan harga yang tidak murah.

BACA JUGA: Michael Jackson Show

Masyarakat harus kritis mengenai hal ini, selain apakah memang  obat atau produk ini efektif tetapi yang penting apakah tidak menimbulkan efek samping.

Kalau kita bicara faktor risiko dalam berbagai penyakit maka umur merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Karena umur akan terus bertambah. Dengan bertambahnya usia memang akan terjadi proses penuaan pada organ-organ dalam tubuh kita. Rambut menjadi putih, gerakan menjadi lambat, gigi satu persatu akan copot dan mata menjadi rabun.

BACA JUGA: Gaya Pengantin Tradisional Fokus di Mata

Semua proses ini akan berjalan secara alami. Pertanyaanan apakah kita siap mengalami proses penuaan ini. Kalau kita tidak siap maka kita berusaha untuk tetap menjadi muda dan hal ini yang kadang-kadang kita akan melakukan apapun agar tetap muda.

Memang sebenarnya perlu upaya tetap sehat dan produktif dalam kita menyongsong umur yang semakin tua. Menurut saya tetap sehat dan produktif diusia tua dapat dilakukan dengan cara alami. Konsep anti aging sendiri sebenarnya juga sudah bergeser bukan saja mempertahankan umur panjang tetapi bagaimana kualitas hidup dari orang yang berumur panjang tersebut. Umur panjang tapi tetap bisa mendengar, bisa bicara, bisa melihat, bisa berpikir dan tidak pikun.

BACA JUGA: Waspadai Pendarahan Usai Melahirkan

Beberapa tips yang bisa kerjakan agar kita tetap hidup sehat. Hidup sehat ini harus tetap dipertahankan dengan tetap mengurangi asupan kalori, tetap menkonsumsi buah dan sayur-sayuran (anjuran untuk asupan sayur dan buah-buahan adalah 5 servings), lebih memilih makan ikan dari pada daging merah, minum cukup 8-10 gelas per hari, konsumsi madu 1-2 sendok makan  sehari (madu merupakan  zat gizi penting karena berisi karbohidrat, asam amino, mineral, vitamin serta enzim). Juga tidur cukup minimal 6 jam sehari, tetap berolah raga atau melakukan aktifitas rutin untuk membakar kalori dalam tubuh kita dan menghindarkan stress.

Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Harvard Medical School dan dipublikasi bulan Desember 2014 di British Medical Journal membuktikan bahwa Diet Mediterian berhubungan dengan hidup yang sehat dan umur yang lebih panjang. Diet Mediteranian sendiri intinya adalah diet yang mengandung buah, sayur-sayuran, kacang-kacangan termasuk padi-padian.

Diet rendah lemak dan rendah daging merah dan banyak mengkonsumsi ikan. Diet mediteranian ini banyak mengandung anti oksidan dan anti radang. Penelitian besar ini  yang melibatkan   121.700 wanita yang berasal dari 11 negara bagian di amerika dengan range umur 30-55 tahun membuktikan bahwa masyarakat yang mengonsumsi diet Mediterian akan berumur lebih panjang dan menurunkan risiko untuk menderita penyakit kronis.

Pengendalian diri,  dan selalu berpikir positif adalah hal-hal yang membuat kita terhindar dari stress dan menjadi awet muda. Stress sendiri merupakan faktor pencetus terjadinya berbagai penyakit kronis.

Selain itu stress sendiri akan memperburuk penyakit-penyakit kronik yang sudah ada sebelumnya. Berbagai penyakit kronis yang dapat diperberat oleh adanya faktor stress antara lain penyakit kencing manis, sakit jantung, stroke, hipertensi, penyakit rematik baik sendi maupun non sendi, gangguan seksual, ganguan buang air kecil, obesitas, kehilangan daya ingat, infertilitas, masalah tiroid (gondok), penyakit autoimun, asma bronkiale serta sindrom usus iritabel (irritable bowel syndrome/IBS).

Stress juga dihubungkan dengan kejadian kanker yang merupakan salah satu penyebab kematian.

Selain hidup sehat kita juga harus menghindarkan hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol atau gonta-ganti pasangan hubungan seksual.

Saya pribadi menjalankan kehidupan sehat tersebut dan sebelum tidur saya memilih untuk menkonsumsi makan mangga dan jeruk. Selamat tahun baru. Salam sehat. (sam/jpnn)

*Ari Fahrial Syam, MD.PhD,FACP
Division of Gastroenterology, Department of Internal Medicine, University of Indonesia

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tes Unggas Liar Untuk Cegah Flu Burung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler