Respons Desmond DPR Terkait Wacana Pemulangan Anak dari WNI Eks ISIS

Kamis, 13 Februari 2020 – 21:45 WIB
Desmond J Mahesa. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa mengatakan langkah pemerintah tidak memulangkan kombatan ISIS ke Indonesia sudah tepat. Namun, Desmond meminta pemerintah mempertimbangkan untuk mengembalikan anak-anak eks kombatan ISIS tersebut ke Indonesia.

"Sikap pemerintah sudah betul, tetapi kan yang lain, anak-anaknya, istrinya, apakah semua kombatan? Kan tidak,” kata Desmond di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/2).

BACA JUGA: Soal WNI Eks ISIS, Politikus PKS Hidayat Sepakat dengan Keputusan Presiden Jokowi

Oleh karena itu, Desmond mengatakan pemerintah harus proaktif melihat persoalan ini, misalnya mendata berapa jumlah anak-anak yang dibawa orang tuanya yang menjadi kombatan ISIS.

"Kalau mereka tidak punya kewarganegaraan, terus mereka tinggal di mana? Apa yang terjadi kalau itu saudara kita? Di sinilah saya pikir kearifan pemerintah untuk mendeteksi sejak awal agar ada kebijakan khusus terhadap mereka,” ujar dia.

BACA JUGA: Nasib WNI Eks ISIS Tidak Bisa Diputuskan Lewat Ratas di Istana

Desmond menegaskan Komisi III DPR mendukung pemulangan anak-anak WNI eks ISIS.

“Oh iya, mendukunglah. WNA saja dalam rangka kepentingan nasional untuk sepak bola, basket, didukung. Ini WNI bapaknya melepas, tetapi anak ini kan masih ada, masa dia mau balik kita tidak bisa terima,” katanya.

BACA JUGA: Jokowi Buka Peluang Terima Anak Yatim dari WNI Eks ISIS

Sisi lain, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan pemerintahan Presiden Jokowi harus menyelamatkan anak-anak dan wanita tidak berdosa, yang dibawa oleh orang tua maupun suaminya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

“Pemerintahan Presiden Jokowi wajib menyelamatkan dan mengembalikan mereka ke Tanah Air,” ujar Neta.

Menurut Neta, Polri dan BNPT perlu mendata secara komperhensif seberapa banyak WNI yang bergabung dengan ISIS. Selama ini datanya masih simpang siur. Ada yang mengatakan 500 hingga 600 orang di Suriah. Ada yang mengatakan 500 orang lainnya masih tersebar di luar Suriah. "Dari jumlah itu, berapa jumlah anak-anak dan wanita. Lalu berapa jumlah anak-anak WNI yang lahir di Suriah dari orang tuanya yang eks ISIS," kata Neta. 

Sesuai Undang-Undang Nomor 35 tentang Perlindungan Anak, kata Neta, mereka ini harus dilindungi oleh negara. "Presiden Jokowi harus paham soal ini dan jangan menyepelekannya," tegasnya.

Ia mencontohkan Rusia misalnya, belum lama ini sudah memulangkan 200 anak-anak warga negaranya yang orang tuanya bergabung ke ISIS di Suriah. Begitu juga Kazakhstan, Austria, Jerman, Prancis, Belgia, Swedia, Norwegia dan lain-lain, mengembalikan anak-anaknya lewat Palang Merah Internasional.

“Sementara Indonesia belum melakukan apa pun dan masih asyik berpolemik di dalam negeri,” kata dia.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler