jpnn.com, JAKARTA - DJ Dinar Candy akhirnya memberi tanggapan setelah kekasihnya, Ko Apex dituntut 6 tahun penjara akibat kasus pemalsuan dokumen kapal.
Dia hanya berharap pengusaha asal Jambi tersebut bisa mendapatkan keadilan.
BACA JUGA: Bela Ko Apex, Dinar Candy: Saya Cuma Minta Keadilan
"Saya cuma minta keadilan saja," kata Dinar Candy, Selasa (26/11).
Perempuan berusia 31 tahun itu mengatakan Ko Apex bekerja sesuai perintah atasan.
BACA JUGA: Bebas dari Penjara, Lina Mukherjee Ungkap Kebaikan Dinar Candy
Oleh sebab itu, menurut Dinar Candy, Ko Apex tidak sepatutnya mendapatkan hukuman hingga 6 tahun penjara.
"Ko Apex bekerja atas instruksi atau perintah atasannya, apa yang dilakukan Apex bukan berdasarkan keinginan dirinya sendiri," tegasnya.
BACA JUGA: Kekasih Dinar Candy, Ko Apex Dituntut 6 Tahun Penjara
Ko Apex, kekasih Dinar Candy, dituntut hukuman 6 tahun penjara terkait kasus pemalsuan dokumen kapal tongkang dan tagboat.
Tuntutan tersebut diungkapkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jambi pada Rabu (20/11).
Dalam sidang itu, Ko Apex disebut telah bersalah melanggar Pasal 263 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP sebagaimana dalam surat dakwaan kesatu dan Pasal 374 KUHP dakwaan kedua primer.
Kekasih Dinar Candy itu dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan primer, menjatuhkan pidana penjara selama enam tahun penjara dikurangi selama terdakwa dalam tahanan.
Selain itu, barang bukti berupa satu bundel asli Akta Notaris Husein Halim, S.H Nomor 10 Tanggal 27 Januari 2022 terkait pembukaan cabang Perseroan Terbatas (PT) Sinar Bintang Samudera dan puluhan dokumen penting lainnya dikembalikan kepada saksi Nanang, sesuai surat tuntutan yang disampaikan jaksa.
Sidang akan dilanjutkan pada pekan depan untuk mendengarkan pembelaan dari kuasa hukum Ko Apex.
Diketahui, Ko Apex ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus pemalsuan dokumen dan penggelapan dalam jabatan pada perusahaan yang dipimpinnya.
Kasus yang menyeret pengusaha asal Jambi tersebut terungkap pada April 2024 lalu.
Ko Apex dilaporkan oleh seorang pengusaha kapal asal Kalimantan Selatan, H Nanang Rahman lantaran diduga melakukan penggelapan kapal tongkang dan tagboat sehingga menyebabkan kerugian miliaran rupiah.
Adapun Ko Apex awalnya diangkat oleh pengusaha asal Kalimantan Selatan itu menjadi kepala cabang perusahaan di Jambi.
Terdakwa dipercaya melakukan pengurusan dokumen kepemilikan kapal milik perusahaan di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Talang Duku, Jambi.
Selain menahan Ko Apex, polisi juga telah menetapkan dua tersangka lainnya dalam kasus tersebut. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi