jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menepis tuduhan yang menyebut kader-kader partainya berada di balik perusakan baliho dan poster bergambar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pekanbaru, Riau.
Hasto menyampaikan hal itu untuk membantah pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Andi Arief yang menuding kader PDIP mengotaki perusakan alat peraga kampanye bergambar Presiden Keenam RI itu di Pekanbaru.
BACA JUGA: Hasto Kristiyanto: Perusakan Bukan Karakter PDIP
Menurut Hasto, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP telah menugaskan salah satu ketuanya, Rokhmin Dahuri turun langsung ke Pekanbaru. Saat ini, Rokhmin juga merangkap posisi pelaksana tugas (Plt) ketua DPD PDIP Riau.
"Sama sekali tidak benar (PDIP di balik perusakan poster bergambar SBY, red). Bahkan Pak Rokhmin Dahuri yang bertugas sebagai Plt ketua DPD langsung ke sana," ucap Hasto di sela Safari Politik Kebangsaan III di Asahan, Sumatera Utara, Minggu (16/12).
BACA JUGA: Hasto Ajak Kader PDIP di Sumut Berkomitmen Lawan Korupsi
Hasto menambahkan, tuduhan Andi telah membuat kader PDIP di tingkat bawah tersinggung. Menurutnya, banyak kader-kader PDIP di tingkat ranting atau desa yang menyampaikan protes.
"Ranting di Pekanbaru betul-betul tersinggung oleh pernyataan saudara Andi Arief. Maka Ketua Ranting protes keras. Kenapa Andi Arief tanpa melalukan kajian bersama, tiba-tiba melontarkan tuduhan," jelas Hasto.
BACA JUGA: Yakinlah, Menegakkan Pancasila Berarti Memperjuangkan Islam
Politikus asal Yogyakarta itu menduga ada upaya untuk menggerus elektabilitas PDIP yang hingga saat ini paling tinggi. “Kemudian mereka menyusup, mengadu domba," katanya.
Karena itu Hasto meminta PD menempuh jalur hukum ketimbang hanya berkeluh kesah. "Yang namanya pemimpin, tidak perlu sedikit-sedikit menangis," pungkasnya.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Yakin Bisa Unggul di Daerah Nonbasis
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga