jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menentang pendapat mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono soal warga negara Indonesia (WNI) dari keturunan ras tertentu melakukan provokasi soal Pemilu 2019. Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menilai pernyataan Hendropriyono rasis dan berpotensi memecah belah masyarakat.
"Saya kurang sependapat kalau digeneralisasi. Tokoh-tokoh nasionalis dari keturunan Arab banyak. Ada pun (yang melakukan provokasi, red) beberapa, ada juga yang radikal atau kurang nasionalis, tidak nasionalis, ada," ucap Kiai Said usai mengikuti pertemuan Dewan Pengarah BPIP dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (9/5).
BACA JUGA: Buya Syafii: Jangan Sampai Terbelah, Bahaya!
Baca juga: Mantan KaBIN Ingatkan WNI Keturunan Tak Umbar Provokasi Berpotensi Kudeta
Kiai Said menilai Hendropriyono punya maksud baik. Namun, peraih gelar doktor dari Universitas Umm Al-Qura, Mekah itu tak sependapat jika pendapat Hendroproyono digeneralisasi.
BACA JUGA: Saran Buya Syafii buat Presiden Jokowi soal Cara Pilih Calon Menteri
Karena itu Kiai Said meminta tokoh telik sandi tersebut tidak mengeneralisasi WNI keturunan ras tertentu sebagai penebar provokasi yang mengancam keutuhan NKRI. Sebab, banyak WNI keturunan yang sangat nasionalis.
Baca juga: Mungkin Sinyalemen Mantan KaBIN Benar, tetapi Banyak WNI Keturunan Juga Bagus-bagus
BACA JUGA: Sambangi Istana, Megawati Ucapkan Selamat ke Jokowi
Kiai Said lantas mencontohkan Habib Luthfi bin Yahya. Menurutnya, setiap acara Habib Luhtfi selalu ada lagu Indonesia Raya.
“Nasionalis sekali itu. Bahwa ada sekelompok yang harus kita amati, waspadai, iya. Jangan digeneralisasi, tetapi niatnya Pak Hendropriyono baik," tandasnya.(fat/jpnn)
Simak Juga Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Sebut Pernyataan Hendropriyono Rasis dan Memecah Belah
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam