Respons Pasar Positif, Rupiah Bakal Menguat

Jumat, 21 April 2017 – 01:53 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memprediksi nilai tukar rupiah bakal bertengger di kisaran Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (USD).

Prediksi itu meleset dari proyeksi anggaran pndapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 13.300 per USD.

BACA JUGA: Dongkrak Investasi, BKPM Gaet Asuransi Tiongkok

Bahkan, nilai tukar rupiah diramal menukik menuju kisaran Rp 13.700 per USD pada tahun depan.

Meski begitu, Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah tahun ini dan 2017 tetap stabil.

BACA JUGA: Besok Pencoblosan, Pengusaha Berharap Jakarta Tetap Aman

”Nilai tukar cenderung selisih inflasi. Inflasi lebih tinggi dari inflasi mitra dagang, maka harus terjadi perubahan kurs. Kalau inflasi di atas mitra dagang, rupiah harus melemah,” tutur Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo.

Nilai tukar rupiah bakal bergerak menguat apabila respons pasar positif terhadap Indonesia.

BACA JUGA: Tiongkok Lebih Diminati Arab Saudi, Pak Jokowi Perlu Introspeksi

Salah satunya dengan hasil afirmasi peringkat utang Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P) menjadi layak investasi atau Investment Grade Mei.

”Itu akan ada inflow besar,” imbuh Dody.

Menurut Dody, S&P sudah semestinya menaikkan rating Indonesia menjadi Investment Grade.

Dengan begitu, aliran modal masuk akan semakin deras.

”Indonesia masih dipandang daring investor. Dengan itu akan menambah lebih besar,” kata Dody.

Pemodal Jepang sangat menanti S&P mendongkrak peringkat Indonesia menjadi layak investasi.

Begitu lembaga pemeringkat itu menyematkan rating layak investasi, investor Jepang akan langsung menyerbu Indonesia.

”Tentu, dengan fundamental bagus,” tegas Dody. (far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perum Perhutani Gandeng Investor Korea Selatan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler