jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri membongkar sindikat kawin kontrak yang menyasar wisatawan Timur Tengah di Puncak, Bogor.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut mengomentari kasus tersebut. "Selama 3 bulan terakhir, termasuk hari ini, kepolisian sudah bergerak masif dalam memberantas prostitusi yang berkedok modus kawin kontrak dengan wisatawan Timur Tengah di wilayah Puncak Bogor, yang sempat menjadi isu internasional,” kata Emil -panggilan Ridwan Kamil- lewat akun Instagramnya pada Jumat (14/2) malam.
BACA JUGA: Bareskrim Bongkar Perdagangan Orang Bermodus Kawin Kontrak di Puncak
Emil berharap tidak ada lagi kawin kontrak di kawasan Puncak, Bogor.
“Kita dukung upaya Polri dalam pemberantasan ini, dan kita jadikan Kabupaten Bogor dan Jawa Barat jauh dari isu-isu kemaksiatan. Agar Jabar Juara Lahir Batin,” ujarnya.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Perdagangan Wanita Modus Kawin Kontrak di Puncak, 4 Pelaku Ditangkap
Dalam kasus ini polisi berhasil mengamankan sebelas perempuan yang menjadi korban atau sebagai objek seks. Dengan lima orang pelaku yang diamankan. Dua di antaranya penyedia wanita alias muncikari dan satu orang WNA pemakai jasa.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo mengatakan, para pelaku yang diamankan memiliki tugas dan peran masing-masing. Untuk Oom Komariah alias Rahma bersama Nunung Nurhayati bertugas sebagai penyedia wanita yang ingin dibooking.
Keduanya memiliki 10 sampai 30 perempuan yang direkrut dari masing-masing kampungnya dan bisa dikawin kontrak WNA atau short time.
“Ini kan dari 2015, jadi sudah tahu siapa yang bersedia untuk kawin kontrak, short time. Mereka ada 10-30 orang anak asuh,” kata Ferdy di Bareskrim Polri, Jumat (14/2). (ral/pojokbogor)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti