Respons Sultan Tentang Rencana Peresmian PSEL Benowo

Senin, 03 Mei 2021 – 21:53 WIB
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Benowo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim) akan menjadi role model pengelolaan sampah menjadi energi listrik di Indonesia.

Rencananya, Presiden Jokowi akan meresmikan PSEL dalam waktu dekat sebagai bagian dari perkembangan kelistrikan mandiri di Indonesia.

BACA JUGA: Sultan Minta Pemerintah Konsisten Menerapkan Protokol Kesehatan

“Saya mendengar pada 6 Mei 2021, PSEL Benowo akan diresmikan oleh Pak Presiden sebagai pengolahan sampah pertama dengan kapasitas listrik terbesar di Indonesia. Tentu ini kabar baik bagi kita semua. Dan, inovasi ini sangat solutif tentunya,” ujar Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin melalui keterangan resminya, Senin (3/5/2021).

Senator muda asal Bengkulu tersebut juga menyampaikan sampah tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tetapi juga mengganggu kesehatan masyarakat. Pencemarannya melalui udara, air, tanah maupun organisme lain dapat menimbulkan penyakit.

BACA JUGA: Pesan Sultan Jelang Peringatan May Day 2021

“Sampah yang tidak terkelola, selain menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu estetika, juga menjadi media perkembangbiakan vektor dan hewan pengerat,” ujar Sultan.

Sultan menyebut beberapa hasil penelitian di tempat pembuangan akhir sampah di Indonesia, menunjukkan adanya penurunan kualitas lingkungan baik udara, air, dan tanah.

BACA JUGA: Peringati Hari Bumi, Aktivis Lingkungan Aksi Makan Sampah Plastik

Oleh karena itu, perlu penanganan segera terhadap kondisi lingkungan yang tercemar.

“Jadi, dengan adanya PSEL kita mendapatkan keuntungan berlipat, baik secara ekonomis maupun kesehatan,” ujar eks Wakil Gubernur Bengkulu ini.

Selanjutnya, menurut Sultan, misi pemerintah mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan sekaligus mandiri energi memang masih jauh dari kenyataan di negeri ini. Banyak yang berpendapat masalahnya terletak pada ketidakmampuan negara untuk mengembangkan teknologi yang murah dan tepat guna untuk memproses energi terbarukan di tingkat lokal.

Salah satu yang tidak bisa dimanfaatkan adalah mengubah sampah menjadi barang bernilai ekonomis cukup tinggi contohnya listrik.

Hanya saja, tambah Sultan, selama ini keterbatasan dalam hal anggaran yang dimiliki pemerintah menjadi tantangan tersendiri dalam membangun proyek-proyek pengelolaan sampah di seluruh daerah.

Sultan mengingatkan mengenai pengelolaan sampah sebagai bahan baku industri terbarukan yang menghasilkan listrik harus melibatkan dunia usaha agar kemudian terjadi investasi di sektor ini.

Namun, hal ini dapat terwujud apabila mendapat dukungan total melalui kebijakan pemerintah.

“Jadi, para investor harus merasa mendapatkan perlindungan dengan regulasi yang dirasakan berpihak kepada mereka,” ujar Sultan.

Sultan juga berharap industri di Indonesia mengalami transisi dari energi fosil ke penggunaan energi bersih.

“Hal ini bisa dimulai dengan cara mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, sumber utama emisi karbon, termasuk pembangkit tenaga batu bara. Dan, saya sangat mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah sebagai bentuk komitmennya yang mendorong percepatan transisi energi di Indonesia,” ujar Sultan.(jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler