jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Djan Faridz mendukung Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh dilanjutkan sampai Kota Surabaya Jawa Timur.
Menurutnya, jika kereta cepat sampai Surabaya, akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan merevolusi transportasi publik ke depan sebagaimana terdapat di negara-negara maju.
BACA JUGA: Asal-Usul Nama Whoosh untuk Kereta Cepat Terungkap, Ternyata
Hal itu disampaikan Djan Faridz saat menghadiri peresmian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh oleh Presiden Jokowi di Stasiun Kerta Cepat Padalarang, Senin (2/10).
“Keretanya luar biasa. Perlu dilanjutkan sampai ke Surabaya," kata Faridz dalam keterangannya, Senin (2/10).
BACA JUGA: Asyik! Kereta Cepat Jakart Bandung Masih Gratis
Dia menyebutkan Wantimpres memberikan dukungan penuh terhadap proyek kereta cepat dan mendorong Presiden Jokowi untuk melanjutkan pembangunannya hingga ke Surabaya.
Faridz juga memberikan apresiasi yang tinggi serta dukungan untuk Presiden Jokowi terkait rencana kereta cepat hingga ke Surabaya akan memakan waktu hanya 3 jam.
BACA JUGA: Kemenhub Menerbitkan Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Dia menilai hal ini merupakan visi besar yang bersifat jangka panjang yang harus diwujudkan.
“Saya kira yang harus didukung bersama adalah visinya Presiden, beliau mempersiapkan Indonesia masa depan. Ini bentuk nyata dari upaya mewujudkan Indonesia maju. Setelah studi awalnya rampung, pemerintah akan melakukan studi lanjutan. Setelah kalkulasinya selesai, saya kira mindsetnya harus cocok bahwa ini harus berjalan," lanjutnya.
Menurutnya, Wantimpres akan membersamai Presiden Jokowi untuk memastikan langkah-langkah terobosan seperti ini sesuai dengan arah berbangsa dan bernegara yang telah ditetapkan.
“Yang terpenting tentu saja ini memiliki dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa. Kami melihat semangat itu selalu ada pada Presiden," pungkas Faridz.
Turut hadir dalam peresmian kereta Whoosh tersebut, dua anggota Wantimpres yang turut hadir adalah Sidarto Danusubroto, Agung Laksono, dan Putri Kuswisniwardhani.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra