jpnn.com - JAKARTA - Proses demokrasi dan kebangsaan Indonesia sedang diuji.
Bangsa dan masyarakat Indonesia sedang menghadapi tantangan dan sekaligus pertaruhan besar terkait masa depan.
BACA JUGA: KPK Garap Ajudan Bupati Buton
Ekses yang akan terjadi dari Pilkada DKI ini akan menjadi rujukan dan model terutama di daerah yang juga akan melaksanakan pilkada.
“Jangan sampai ini menjadi amunisi bagi para timses dan petualang politk yang tidak bertanggung jawab dengan memainkan isu SARA sehingga aksi saling melaporkan para paslon akan terjadi. Ini yang harus kita cermati,” tutur ativis Nasdem Ulung Rusman, Jumat (18/11).
BACA JUGA: Simak Pesan GNPF-MUI Untuk NonMuslim dan Tionghoa
Selain itu, perlu makin mempertegas empat konsensus nasional. Empat pilar yakni Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah final dan mutlak.
Aktivis Partai Nasdem yang juga Korwil untuk provinsi Riau dan Jambi itu menambahkan, Partai Nasdem adalah anak kandung dari gerakan reformasi,
BACA JUGA: Habib Rizieq: 2 Desember Bukan Sekadar Aksi Damai tapi....
“Oleh karena itu, dengan tagline Gerakan Perubahan dan konsep Restorasi Indonesia ini menjadi aktual dan sangat relevan terkait dengan situasi kekinian bangsa saat ini,” tambah Ulung.
Oleh karenanya Ulung berpendapat, gagasan Restorasi Indonesia yang dilahirkan dari pemikiran Surya Paloh harus bisa dijadikan sebagai gagasan yang perlu dikaji semua pihak.
“Ini akan menjadi dialektika bagi semangat demokrasi dan kebangsaan kita. Sumbangsih inilah yang ditawarkan oleh Partai Nasdem untuk menjawab problem kebangsaan hari ini,” imbuhnya.
Restorasi Indonesia bukan lagi hanya menjadi milik Partai Nasdem, tetapi juga masyarakat luas.
“Ya kami akan melakukan safari dan silaturahmi untuk mempererat hubungan persaudaraan yang ada sekaligus membawa gagasan restorasi Indonesia ini ke semua elemen bangsa yang ada,” tambah Ulung. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat! Sikap GNPF-MUI Hanya Satu Ini Saja
Redaktur : Tim Redaksi