Lebih jauh, pemerintah pun berencana menguatkan hasil retreat ekonomi Bogor tersebut, dengan dituangkan ke dalam Instruksi Presiden (Inpres) tentang Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI)
BACA JUGA: Daerah Masih Tunggu Kepastian
"Boleh jadi nanti dibuatkan Inpres tentang P3EI," ujar Sekretaris Kabinet Dipo Alam, kepada wartawan, sebelum menghadiri retreat ekonomi hari kedua yang dipimpin Wapres Boediono, Selasa (22/2).Dipo mengatakan, Inpres P3EI ini nantinya akan berbeda dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
BACA JUGA: Pengelola Bioskop Belum Terima Surat
Bahkan dalam masterplan P3EI tahun 2011-2025, 92 persen (anggaran) diharapkan dari swasta sedangkan sisanya 8 persen dari pemerintah."Sekarang sudah ada peta, sudah ada masterplan-nya
BACA JUGA: Jangan Takut Ancaman Importir Film!
Jadi tidak RPJM, karena mereka lebih banyak APBN saja," kata Dipo.Dalam retreat ekonomi ini, pemerintah telah menetapkan target-target ekonomi hingga tahun 2045Di mana pada tahun 2010, tercatat Product Domestic Bruto (PDB) Indonesia mencapai USD 700 miliar, dengan pendapatan per kapita USD 3.000 - yang terbesar ke-17 di duniaMaka pada tahun 2025, ditargetkan PDB Indonesia mencapai USD 3,8 sampai 4,5 triliun, dengan pendapatan per kapita mencapai USD 13.000 samapi 16.000, atau terbesar ke-12 di duniaSementara tahun 2045, ditargetkan PDB mencapai USD 16,6 triliun dengan prediksi pendapatan per kapita USD 46.900 (atau diprediksi terbesar ke-7 di dunia).
Untuk mencapai seluruh target tersebut, makanya pemerintah akan membuat Kawasan Ekonomi (KE) yang terdiri dari KE Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi-Maluku Utara, Bali-Nusa Tenggara, serta KE Papua-MalukuNantinya di seluruh kawasan ini akan dikembangkan 18 aktivitas ekonomi utama, dengan 8 program prioritas yang meliputi industri, pertanian, pertambangan, energi, kelautan, pariwisata, telematika, dan pengembangan kawasan strategis(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pajak Film Dalam Negeri Nol Persen, Luar Negeri Naik
Redaktur : Tim Redaksi