jpnn.com - JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyarankan Polri agar menempatkan Tribrata Putra, anak Ferdy Sambo, bertugas melayani masyarakat di wilayah Jambi.
“Sangat elok jika Polri mempertimbangkan untuk menugaskan anak FS (Ferdy Sambo) agar bisa melayani masyarakat di wilayah tempat keluarga mendiang Josua," kata Reza dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/7).
BACA JUGA: Reza Arap Ungkap Alasan Terlibat dalam Film Kupu Kupu Kertas
Reza mengatakan bahwa dengan penempatan Tribrata Putra di wilayah Jambi, maka dimungkinkan terjadi restorative justice yang hakiki. "Siapa tahu 'restorative justice' yang hakiki akan berlangsung di situ, yaitu anak FS menjadi perpanjangan tangan orang tuanya yang sempat meminta maaf kepada keluarga mendiang Josua," ungkapnya.
Terkait Tribrata Putra diterima sebagai anggota Polri 2023, Reza teringat akan peran Seto Mulyadi atau Kak Seto saat memberikan pendampingan kepada putra dan putri Ferdy Sambo. "Saya teringat dahulu ketika Kak Seto mengimbau publik agar jangan menghujat anak-anak Ferdy Sambo," kata Reza.
BACA JUGA: Masuk Akpol, Anak Ferdy Sambo Disarankan Bayar Jasa Kak Seto
Dia mengingatkan publik soal apa yang disampaikan Kak Seto kala itu bahwa anak-anak tak terkecuali anak Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi berhak dilindungi dari tindak kekerasan dan diskriminasi. "Saya juga menerima kabar, Kak Seto dan kawan-kawan ke Mako Brimob dan Magelang," ungkap Reza.
Menurut Reza, anak Ferdy Sambo kemudian bisa melalui tahap seleksi Akpol yang sangat ketat dan berat.
BACA JUGA: Ferdy Sambo Divonis Mati, Pakar Hukum Nilai Hakim Berhalusinasi
Hal ini membuktikan bahwa anak Ferdy Sambo tetap mampu bertahan di tengah situasi sulit.
"Dalam bahasa psikologi, anak FS punya daya lenting dalam situasi kritis," ujarnya.
Reza menyampaikan kemampuan anak Ferdy Sambo beradaptasi dalam situasi sulit (resiliensi) dihasilkan dari keberpihakan Kak Seto kepada anak-anak.
"Tak terkecuali anak-anak FS. Berkat kepedulian yang Kak Seto berikan, anak-anak tetap mampu beradaptasi bahkan berprestasi," katanya.
Reza berharap bagaimana kemudian anak Ferdy Sambo punya kesungguhan hati untuk "membayar" jasa Kak Seto dengan menjadi Polisi Sahabat Anak (Polsana).
Hal ini, katanya, sesuai dengan salah satu kampanye Kak Seto dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), yaitu Polsana.
Di sisi lain, Reza menyoroti kemungkinan jika putra Ferdy Sambo bertemu dengan Bharada Richard Eliezer yang masih menjadi anggota Polisi, maka apa yang terjadi.
Di atas kertas, kata dia, Tribrata Putra berpangkat lebih tinggi dari Bharada Eliezer.
"Saya bertanya-tanya, kelak jika bertemu Richard Eliezer, apa yang akan anak FS katakan? Toh, hitung-hitungan di atas kertas, anak FS akan selalu berpangkat lebih tinggi daripada RE. RE yang notabene dipaksa menjadi eksekutor untuk menghabisi mendiang Josua Hutabarat," ujar Reza.
Dia penasaran bagaimana dengan sikap anak Ferdy Sambo kelak selaku insan Tribrata yang bertugas melayani, melindungi, dan mengayomi keluarga mendiang Brigadir Joshua.
Terkait diterimanya putra Ferdy Sambo sebagai anggota Akpol 2023, Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo menjawab singkat bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dan memastikan yang bersangkutan lolos sesuai dengan kapasitasnya. "Semua miliki hak yang sama, equality," kata Dedi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi