jpnn.com, JAKARTA - Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel ternyata pelanggan GoJek yang setia.
Itu sebabnya ketika banyak pengemudi kendaraan reguler meminta agar pemerintah memboikot kendaraan online, Reza yang juga pengurus di Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ini ikut bersuara.
BACA JUGA: Pembatasan Tarif Taksi Online Panen Kritik
"GoJek sangat membantu masyarakat termasuk saya untuk menghindrari kemacetan. Saya merasakan manfaat besar dengan keberadaan GoJek," kata Reza yang sengaja menuliskan surat terbuka untuk bos GoJek.
Bagi Reza, inovasi yang dibuat Nadiem, bos GoJek, adalah hal luar biasa.
BACA JUGA: Ini Pengakuan Driver yang Upahnya Tak Dibayar GoJek
Memberikan alternatif transportasi umum bagi masyarakat.
"Pengemudi GoJek yang ramah, hati-hati, adalah harapan masyarakat," ucapnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Upah Tak Dibayar, Driver Laporkan Manajemen GoJek
Ini surat terbuka untuk bos GoJek
Assalamualaikum.
Perkenalkan, Pak Nadiem. Saya Reza Indragiri Amriel.
Saya menghubungi Bapak sekadar ingin memberikan apresiasi atas inovasi Bapak di bidang transportasi publik.
Saya merasa sangat terbantu oleh Gojek. Memudahkan mobilitas saya dari satu titik ke titik lain tanpa terhambat kemacetan dan cuaca. Namun itu soal 'biasa'.
Lebih dari itu, yang sangat istimewa, sebagai orang yang berulang kali pernah diperlakukan semena-mena oleh para oknum ojek pangkalan, saya melihat bahwa model kerja Gojek menempa orang-orang sederhana menjadi pekerja yang penuh rasa tanggung jawab. Responsif, berpakaian dengan rapi, ramah, dan mengemudi dengan baik.
Tak sedikit yang karena telah mengenal saya sejak sebelumnya, para pengemudi mengajak saya berbincang sepanjang jalan.
Laiknya wawancara media, mereka menanyai saya dengan berbagai pertanyaan terkait kasus-kasus yang menarik perhatian publik. Hehe
Bagi saya, Gojek bukan hanya solusi kemacetan. Bukan sebatas mata pencarian.
Gojek adalah moda pembaru peradaban; membuat orang-orang biasa lebih hirau pada tanggung jawab dan mengutamakan layanan terbaik.
Demikian pula bagi penumpang, utamanya yang termasuk dalam--katakanlah--kaum kerah putih.
Duduk di motor, merasakan terik dan hujan, bercakap-cakap dengan bahasa awam, semestinya bisa menumbuhkan empati terhadap para pekerja jalanan.
Membuat orang semacam saya lebih sadar akan pentingnya keluarga dan rasa syukur.
Saya--terus terang--tidak tahu apa yang bisa saya lakukan. Tapi lewat surat terbuka ini, sungguh-sungguh saya mendukung keberadaan Gojek di Tanah Air secara umum dan Bogor serta Jakarta secara khusus.
Itu, secara lebih luas, berlaku pula bagi moda-moda transportasi berbasis online lainnya.
Selamat, Pak Nadiem. Anda dan para pengemudi Gojek punya jasa besar bagi banyak warga urban, utamanya saya.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad