Rhenald Kasali Tak Percaya Penurunan Daya Beli

Kamis, 09 November 2017 – 08:46 WIB
Rhenald Kasali. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru besar Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali mengatakan, tren belanja online sudah tidak bisa dimungkiri.

Karena itu, bisnis ritel offline harus segera melakukan inovasi jika ingin bertahan di tengah terpaan transaksi online.

BACA JUGA: Rhenald Kasali di Hadapan Skuat Timnas U-16: Ini Pak Masril Koto

”Saya pernah diskusi data dengan JNE. Hasilnya cukup mengejutkan karena pengiriman dalam kota melonjak drastis. Dan itu adalah order-order belanja online,” ujarnya saat ditemui di acara peluncuran buku terbarunya berjudul Tomorrow is Today di Jakarta kemarin (8/11).

Rhenald menambahkan, adaptasi dan inovasi perlu dilakukan supaya mampu menghadapi perubahan yang menjurus ke disrupsi.

BACA JUGA: BUMN Migas Dianggap Paling Pas Buat Kedaulatan Energi

”Kalau kita lihat kenapa mal besar seperti Central Park masih ramai, sedangkan Glodok sepi, kita bisa menilai karena yang pintar me-manage dan berinovasi, maka dia bisa bertahan,” jelas Rhenald.

Menurut dia, pemerintah tak bisa mengabaikan bisnis online meski porsinya masih 1,8 persen.

BACA JUGA: Dahlan dan Musuh Besarnya

Dia juga tidak percaya akan penurunan daya beli.

”Istilah daya menurun masih membingungkan karena faktanya jika dilihat di daerah konsumsi masih berjalan normal. Angka kontribusi bisnis online 1,8 persen itu data nasional, bagaimana jika di-breakdown khusus Jakarta untuk melihat shifting-nya. Pasti sangat besar,” tegasnya.

Pelaku bisnis ritel juga menyadari hal tersebut.

”Mau tak mau, kuncinya adalah inovasi. Konsepnya tak bisa lagi sekadar selling, tapi offline harus bisa menyediakan experience bagi konsumennya, baik berupa konsep toko, penawaran menarik, dan sebagainya,” ujar Managing Director Supermal Karawaci Heru Nasution.

Menurut Heru, bisnis offline tak bisa melulu menganggap online adalah musuh, tetapi harus memanfaatkan teknologi tersebut supaya bisnis lebih powerful.

”Penggabungan bisnis offline dan online mulai harus dipikirkan pengusaha. Di luar negeri, sudah banyak yang menerapkan di mana produk dapat ditampilkan di aplikasi, tapi tetap membuat program khusus untuk menarik konsumen pick up barang di mal,” tambahnya. (agf/c25/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rhenald Kasali: Dahlan Rela Masuk Penjara Asalkan…


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler