Rhoma Irama dan 70 Musikus Buat Lagu 20 Detik Cuci Corona

Rabu, 02 Desember 2020 – 19:45 WIB
Musisi Rhoma Irama saat mendampingi anaknya Ridho Rhoma di Kejari Jakbar, Jakarta, Jumat (12/7). Ridho akan menjalani sisa masa tahanan 8 bulan penjara setelah MA memperberat hukumannya menjadi 1 tahun 6 bulan dari 10 bulan. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Raja Dangdut Rhoma Irama dan 70 musikus lintas usia berkolaborasi membuat lagu 20 Detik Cuci Corona.

Karya musik berdurasi 20 detik itu bertujuan agar masyarakat makin sadar mencuci tangan sebagai langkah awal pencegahan virus Covid-19.

BACA JUGA: Rhoma Irama dan Mendiang Didi Kempot Raih Penghargaan Khusus AMI Awards 2020

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan terima kasih kepada para musikus yang berkontribusi terhadap sosialisasi pencegahan Corona.

Dia menilai kontribusi para musikus makin menggiatkan masyarakat pentingnya menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

BACA JUGA: Rajin Cuci Tangan Turunkan Risiko Penularan COVID-19 Sampai 35 Persen

"Terima kasih pada para penggagas 20 Detik Cuci Corona, terutama kepada Irama Nusantara, kepada Bapak Haji Rhoma Irama, dan juga kepada Museum Malang, ada 70 musikus di seluruh di Indonesia untuk membuat musik 20 Detik Cuci Corona. Ini suatu hal yang luar biasa. Kami sangat menghargai," kata Wiku, dalam konferensi pers virtual dengan tema Piringan Hitam Diserahkan, Agar Masyarakat Tak Terabaikan, Rabu (2/12).

Wiku berharap lagu ini bisa membuat masyarakat makin paham tentang pencegahan Covid-19. Dia juga mengimbau masyarakat sering mendengarkan musik ini agar bisa mempraktikkan cuci tangan yang benar.

BACA JUGA: Hasil Penelitian Terbaru: Covid-19 Bisa Bertahan Hingga 28 Hari, Rajinlah Cuci Tangan

Perwakilan dari Irama Nusantara, Reno mengungkapkan, pihaknya merekam suara para musikus lalu mengaplikasikannya dalam piringan hitam. Menurut Reno hal ini sangat langka.

"Terima kasih telah mempercayakan satu piringan hitam ini untuk disimpan di Irama Nusantara, semoga dapat menjadi saksi sejarah. Mungkin sekarang dilihatnya belum menjadi apa-apa, cuma 20 tahun lagi kita lihat, oh, 20 tahun lalu ada fenomena yang cukup menggemparkan," kata dia.

Salah satu penggagas lagu 20 Detik Cuci Corona, Dhani Hargo menjelaskan, inisiasi membuat karya ini berawal dari kesemrawutan awal pandemi Covid-19. Di mana saat itu terjadi fenomena punic buying, memborong makanan pokok dan hand sanitizer.

Dhani menilai saat itu isu Covid-19 hanya menjadi isu kelas menengah ke atas saja. Saat orang fokus kepada hand sanitizer, ternyata sabun bisa menjadi solusinya. Fenomena itulah yang membuat para musikus menggagas lagu ini.

"Kenapa pakai musik? Karena waktu itu bahasa-bahasa di awal pandemi itu susah, social distancing lah, lockdown lah. Jadi masih bingung semua. Jadi saya coba bikin itu. Alhamdulillah teman-teman musikusnya juga cepat. Sampai sekarang sudah terkumpul 70 lagu, dari Sumatera ada, Jawa ada, Maluku. Bahkan berbagai aliran, punk sampai dangdut. Kami kumpulkan jadi vinyl," kata dia. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler