RI 1 Disebut Dalam Sadapan Kasus SKK Migas

Jumat, 29 November 2013 – 15:02 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tercantum dalam hasil sadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap pengurusan kegiatan di SKK Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Memang dalam sadapan itu tidak menyebut langsung nama SBY. Tapi disebut dengan sandi "RI 1". Rekaman sadapan itu tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Deviardi alias Ardi, tersangka kasus dugaan suap di lingkungan SKK Migas.

BACA JUGA: FPD: Timwas Century Bukan Hakim

Pembicaraan dilakukan antara Direktur KOPL Singapura Widodo Ratanachaitong dengan Ardi. Dalam BAP-nya, Ardi menjelaskan tujuh poin terkait pembicaraannya.

Pertama, Widodo menyampaikan kepada Ardi bahwa pada 10 Juli 2013 pagi anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Tri Yulianto sudah ke kantor mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. "Pak Tri menemui Pak Rudi Rubiandini pada jam 8 pagi," kata Ardi.

BACA JUGA: ForDIS Riau Resmi Dibentuk

Kemudian, Widodo menyampaikan kepada Ardi bahwa Tri ingin bermain bisnis minyak dan ada perusahaan yang akan dibawanya. Perusahaan Tri tergabung dengan Widodo.

"Pak Widodo juga menjelaskan ke saya bahwa Pak Tri Yulianto adalah Partai Demokrat yang dekat dengan RI 1, dan terkait hal ini saya tidak mengetahuinya. Karena Widodo yang menceritakan kepada saya bahwa yang bersangkutan dekat dengan RI 1," kata Ardi.

BACA JUGA: Terkait Akil, KPK Sita 21 Mobil

Widodo juga menyampaikan ketika bertemu dengan Rudi, ia sudah mengkonfirmasi dan menanyakan kepada Rudi bagaimana sebenarnya Tri. Ardi menyatakan, berdasarkan penilain Rudi, Tri adalah orang yang baik dan suka menolong.

Kemudian kepada Widodo, Ardi menyampaikan bahwa Simon sudah menelponnya dan membicarakan tentang Parsel. Widodo pun menyampaikan terkait lebaran Simon ditugaskan banyak hal.

Ardi menjelaskan, Widodo memintanya memfasilitasi pertemuan buka puasa bersama dengan Rudi ketika hari kedua puasa.

Selain itu, Widodo juga menyampaikan dalam pembicaraan yang disadap KPK itu bahwa yang bersangkutan tidak ke Jakarta kalau tidak dipanggil Rudi.

Sebelumnya, Ardi mengatakan, Widodo pernah bercerita mempunyai jaringan sampai ke istana, DPR dan Dipo Alam. Hal itu tercantum dalam BAP milik Ardi yang dibacakan majelis hakim.

"Ini diberita acara saudara ini ada pembicaraan saksi dengan Widodo intinya, bahwa benar pak Rudi berhubungan dengan Pak Widodo cum laude Australia dan beliau punya 7 perusahaan minyak di luar negeri semuanya. Bahwa Widodo punya jaringan sampai ke istana, DPR dan Dipo Alam," kata Hakim Joko membacakan BAP milik Ardi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (28/11).

Ardi menjelaskan pernyataan yang disampaikannya adalah pernyataan Widodo ketika mereka bertemu di Singapura. "Oh iya itu pas ketemuan di Singapura Widodo menyampaikan ke saya seperti itu. Setelah itu saya lapor ke Rudi," ujar Ardi. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Bogor: Proyek Hambalang Langgar Aturan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler