RI Bebas Pemadaman Bergilir

Deklarasi, SBY Akan Evaluasi Tiga Bulan

Rabu, 28 Juli 2010 – 06:36 WIB

MATARAM - Kesuksesan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatasi dan menyelesaikan kasus pemadaman bergilir mendapat apresiasi dari pemerintahPresiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin (27/7) mendeklarasikan Indonesia Bebas Pemadaman Listrik Bergilir 2010 di halaman kantor gubernur NTB, Mataram

BACA JUGA: Penerimaan Cukai Tembus Rp 36 Triliun

NTB dipilih sebagai lokasi dan tuan rumah deklarasi karena merupakan daerah terakhir yang berhasil mengatasi masalah pemadaman bergilir pada 30 Juni lalu


"Semua tahu, listrik penting

BACA JUGA: Royal Hotel Arab Saudi Bidik Jamaah Indonesia

Listrik juga tentang keadilan
Tidak adil rasanya kalau sebagian rakyat tidak mendapatkan listrik dengan mudah," kata SBY ketika memberikan sambutan

BACA JUGA: Targetkan Penurunan Rasio Utang

Dirut PLN Dahlan Iskan dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu hadir dalam deklarasi tersebutDi antaranya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh, Menko Kesra Agung Laksono, Mendagri Gamawan Fauzi, serta sejumlah pejabat tinggi negara lain.

SBY menuturkan, permasalahan listrik yang terjadi saat ini merupakan warisan sejak zaman Indonesia baru merdekaPendiri Partai Demokrat itu menjelaskan, sejak dulu hingga 2005, jumlah atau kapasitas listrik di tanah air tidak berubahPadahal, permintaan masyarakat terus meningkatSebagai antisipasi, ungkap SBY, pemerintah mencanangkan program pembangunan pembangkit berkapasitas 10 ribu megawatt (MW) tahap pertama dan kedua"Butuh waktu panjangSebagai contoh, untuk membangun pembangkit 2 x 200 MW, butuh waktu 2 hingga 4 tahunUntuk itu, hingga waktu penambahan daya tersebut tuntas, masalah daruratnya perlu diatasi dulu," ujarnya.

SBY menyatakan lega masalah pemadaman listrik bergilir berhasil diselesaikan secara tuntas pada 30 Juni laluDia secara eksplisit menyampaikan penghargaan atas perjuangan karyawan PLN yang bekerja siang dan malam selama enam bulan terakhirKarena itu, SBY mengundang karyawan dan direksi PLN tersebut untuk minum teh di Istana Negara.

Dalam kesempatan itu, presiden juga menjawab kekhawatiran soal kenaikan tarif dasar listrik (TDL)SBY juga menjawab berbagai pernyataan miring seputar penghapusan subsidi dalam APBNDia menerangkan, di antara total anggaran lebih dari Rp 1.000 triliun dalam APBN, lebih dari Rp 200 triliun dihabiskan untuk subsidiPadahal, pemberian subsidi itu belum tentu tepat sasaran bagi rakyat miskinUntuk listrik, pemerintah mengalokasikan subsidi Rp 55 triliun, sedangkan subsidi BBM Rp 90 triliun.

"Tidak ada kenaikan TDL untuk pengguna 450-900 VA(Tarif listrik) untuk industri juga sudah dihitung sehingga tidak akan membebani produksiDengan kebijakan ini, ke depan justru akan bisa dialirkan listrik ke daftar tunggu," kata SBY sambil mengutip daftar tunggu saat ini yang mencapai 19 juta pelangganKendati begitu, SBY menyatakan bahwa tidak berarti tidak akan ada pemadaman listrik sama sekaliTuntasnya pemadaman bergilir tidak berarti masalah listrik sudah selesaiPresiden akan mengevaluasi dalam tiga bulan ke depan apakah kondisi listrik bisa bertahan seperti saat ini"Berarti, Desember nanti kita lihat lagiKetika PLN mampu mengatasi, sekali lagi kita layak memberikan apresiasi," tuturnya.

Karena itulah, dia menantang para direksi baru PLN di bawah kepemimpinan Dahlan Iskan yang menjabat selama enam bulan terakhirTantangan itu dilontarkan SBY secara terbuka"Dalam enam bulan ke depan mulai hari ini, kalau persoalan listrik bisa diatasi sepenuhnya, saya akan memberikan apresiasi setinggi-tingginya," tegasnya.

Mendapat tantangan seperti itu, Dahlan Iskan yang duduk tidak jauh dari SBY hanya tersenyumTanpa ditantang pun, mantan CEO Jawa Pos tersebut sudah memiliki agenda kerja tersendiriSelain menuntaskan sisa-sisa pekerjaan selama enam bulan pertama, kata Dahlan, PLN harus mampu menyiapkan daya listrik untuk 19 juta rumah tangga di Indonesia yang belum menikmati listrik

Dia menuturkan, PLN memiliki sumber daya dan banyak orang pintarHanya, selama ini tenaga mereka belum dimanfaatkan secara optimal karena penanganan masalah kelistrikan selalu diserahkan kepada kontraktor swastaSejak masuknya Dahlan, para insinyur PLN diberi kepercayaan sehingga meningkatkan kinerja BUMN kelistrikan tersebutKemarin, berbagai hasil kreasi para insinyur PLN itu dipamerkanSBY meluangkan waktu cukup lama untuk menyaksikan kreasi inovatif tersebut.

Saat memberikan laporan tanpa teks di hadapan SBY dan sejumlah menteri, Dahlan memaparkan berbagai persoalan yang selama ini dihadapi PLN di Aceh hingga AmbonSemua sudah bisa diatasiLaporan Dahlan tidak hanya mengundang aplaus dari SBY, tapi juga menarik simpati para undanganDahlan membeberkan berbagai persoalan PLN sehingga masyarakat tahu perjuangan perusahaan listrik itu selama enam bulan terakhir

"Orang-orang PLN tidak berani pakai seragam karena takut dilempar wargaBahkan, ada general manager PLN yang dijemur oleh masyarakat," paparnyaBukan hanya itu, PLN dihadapkan pada berbagai demonstrasi ketidakpuasan masyarakat di banyak tempatSeorang karyawan PLN terpaksa menjotos demonstran karena tidak tahan dihujatDahlan tidak menyalahkan anak buahnya ituPetugas PLN Ambon tersebut justru diajak ke Mataram dan dihadirkan di depan SBY.

Dahlan juga menyebutkan beberapa prestasi di daerahMisalnya, di Aceh yang sebelumnya terjadi krisis listrik dan krisis kapasitor (14 VA)"Untuk mengatasi, kami pasang kapasitor dari Medan ke AcehSekarang, selain bebas krisis listrik, Aceh juga bebas tegangan karena sudah 20 VA," jelasnyaDahlan juga memaparkan kondisi listrik di JawaPada 30 November mendatang, tegas dia, kualitas pelayanan dan mutu listrik di Jawa harus berstandar internasional.

Sementara itu, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menyatakan, dalam jangka pendek, upaya mengatasi krisis listrik dilakukan dengan membeli kelebihan daya dari swastaPLN juga menyewa genset serta mempercepat pemeliharaan mesin"Proyek pembangunan listrik 10 ribu MW kami harapkan rampung pada 2013," ujarnya(fat/mni/jpnn/c5/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemiskinan Tak Selesai Satu Dasawarsa ke Depan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler