RI Beli 16 Unit Pesawat Tempur Korsel

Kamis, 08 September 2011 – 18:37 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana membeli pesawat tempur T-50 atau Light Fighter buatan Korea Selatan sebanyak satu skuadron atau 16 unitPembelian ini dilakukan dengan cara kerjasama antar kedua negara, di mana Korsel juga akan membeli pesawat jenis CN 235 produksi Indonesia

BACA JUGA: Negara Harus Penuhi Layanan Kesehatan

Penandatanganan kedua negara akan dilakukan besok antara Menhan RI dengan Menhan Korsel.

"Kita harapkan sebelum kabinet ini berakhir akan datang T-50 itu
Dan di sisi lain mereka bersedia membeli CN 235

BACA JUGA: Listrik di Kampung Tak Beres, SBY Kecewa pada Kementrian ESDM

Jadi kerja sama inilah yang kita harapkan terwujud konkrit, kita tidak hanya membeli tetapi kita tidak dapat apa-apa," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro pada wartawan di kantor Presiden, Kamis (8/9).

Rencana kerjasama pembelian alutsista tersebut kata Purnomo sudah termasuk dalam rencana kerja 2010-2015
Di dalam APBN telah diatur belanja modal untuk pengadaan dan peremajaan alutsista dialokasikan sebesar Rp150 triliun

BACA JUGA: Nazar Siap Bicara Soal Pimpinan KPK

Seluruh item-item kebutuhan alutsista yang akan dibeli dari APBN tersebut telah dilaporkan kepada Presiden SBY.

"Karena Pak SBY punya background militer, jadi beliau tahu persis keperluan AD, AL dan AUTadi sudah kita paparkan secara rinci dengan skala prioritas 1-3," katanya.

Dipilihnya kerjasama dengan Korsel terang Purnomo karena negara ini sudah lama menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam bidang pengadaan alutsistaContohnya pembangunan kapal LPD (Landing Paving Block) seperti  KRI Suharso atau kapal angkut yang cukup besar punya AL.

Selain itu Korsel juga bersedia melakukan transfer teknologi ke Indonesia sehingga perusahaan pengadaan alutsista dalam negeri seperti PAL atau Pindad mampu membangun dua kapal seperti yang dilakukan KorselSalah satu buktinya adalah Indonesia bisa membangun satu unit KRI Suharso yang dipakai dalam kegiatan Surya Baskara Jaya untuk kegiatan sosial

"Salah satu yang mendasari kerja sama adalah karena mereka bersedia melakukan transfer teknologiJadi tidak kerjasama jual beli biasa," kata Purnomo.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Pertahanan Diusulkan Tambahan Rp50 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler