JAKARTA - Duta Besar Argentina untuk Indonesia Javier A Sanz de Urquiza menyarankan pemerintah Indonesia sebaiknya belajar ke negaranya untuk mempelajari skema penjadwalan pembayaran utang luar negeri"Soal kebijakan skema penjadwalan pembayaran utang luar negeri silakan Indonesia belajar ke Argentina karena kita berhasil," kata Dubes Argentina, kepada Ketua MPR Taufiq Kiemas dalam pertemuannya yang berlangsung di Gedung MPR, Senayan Jakarta, Senin (18/1).
Javier menjelaskan, Argentina berhasil lepas dari lilitan utang luar negeri yang sangat berat, yakni mencapai $300 miliar AS
BACA JUGA: Lindungi Industri Lokal, Produk Harus Dilabelisasi
Tetapi pemerintah Argentina bertekad kuat untuk keluar dari krisis ituDiceritakan, pada awalnya kebijakan yang ditempuh pemerintah tidak berjalan mulus, karena banyak perbedaan pendapat yang muncul, terutama antara pemerintah dengan Bank Sentral Argentina
BACA JUGA: Jangan Lawan Produk China dengan Barang Murah
“Tetapi karena kami sudah bertekad untuk keluar dari belitan utang luar negeri, semua perbedaan pendapat bisa kami atasi,” imbuh Javier.Sementara Ketua MPR Taufiq Kiemas menyambut baik undangan pemerintah Argentina itu
Menurut Ketua MPR itu, beban utang luar negeri Indonesia berada pada titik yang mengkhawatirkan
BACA JUGA: Misbakhun: Susah Membuka Mata Mendag
Sebab itu, Indonesia perlu belajar dari negara-negara yang sudah berpengalaman dalam mengatasi utang luar negeri.“Saat ini Indonesia harus mengalokasikan dana setiap tahun sebesar Rp60 triliun untuk membayar bunga utang luar negerinyaItu baru bayar bunga utangnyaKalau kita tidak punya kebijakan melakukan skema penjadwalan pembayaran utang luar negeri, mungkin negeri ini ke depannya cukup merepotkan,” ungkapnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPOM Harus Ketat Awasi Produk China
Redaktur : Soetomo Samsu