jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah menlu negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG), Kamis (16/1). Antara lain Menlu Fiji, H.E. Ratu Inoke Kuboabola, Menlu Kepulauan Solomon Hon. Clay Forau Soalaoi, MP, dan Menlu Papua Nugini (PNG), Hon. Rimbink Pato, OBE, LLB, MP.
Pertemuan bilateral tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan para Menlu Melanesian Spearhead Group (MSG) ke Indonesia, 11-15 Januari 2014.
BACA JUGA: Selamatkan Anak, Turis Tewas Tersambar Petir
Dalam pertemuan dengan Menlu Fiji, disepakati tindaklanjut kerja sama dalam kerangka Development Cooperation Agreement RI-Fiji utamanya di bidang konektivitas, ekonomi dan kerja sama teknik. Disepakati pula pelaksanaan Sidang Komisi Bersama tingkat Menlu pertama yang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2014.
"Peningkatan konektivitas merupakan langkah penting dalam upaya memajukan hubungan ekonomi dan people-to-people contact antara Indonesia dan Fiji dan juga antara Asia Tenggara dan Pasifik Selatan," kata Marty melalui siaran pers yang diterima JPNN, Kamis (16/1).
BACA JUGA: Penduduk Desa Bikin Tembok dari Uang Kertas Miliaran
Pertemuan dengan Menlu Solomon membahas tindak lanjut dari hasil pertemuan Presiden RI dan PM Solomon Islands di Bogor pada 12 Agustus 2013. Kedua menlu sepakat untuk mengambil langkah-langkah guna mempercepat pembentukan kerangka kerja sama Development Cooperation Agreement antara RI dan Solomon Islands dalam upaya meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang.
"Development Cooperation Agreement akan dapat memanfaatkan peluang yang terbuka lebar bagi peningkatan hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata antara Indonesia dan Solomon Islands," papar Marty.
BACA JUGA: Virus Flu Burung Rambah Singapura, Indonesia Waspada
Pada pertemuan dengan Menlu PNG, ditandatangani perjanjian Bebas Visa untuk Paspor Diplomatik dan Dinas antara Republik Indonesia dan Papua Nugini (Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Independent State of Papua New Guinea on Visa Exemption For Holders of Diplomatic And Service Passports).
Perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut dari implementasi Plan of Action Kemitraan Komprehensif kedua negara yang ditandatangani saat pertemuan bilateral Presiden RI dan PM PNG di sela-sela pertemuan APEC di Bali tanggal 7 Oktober 2013.
"Ini merupakan langkah konkrit upaya meningkatkan hubungan Indonesia–PNG khususnya konektivitas kedua negara menyusul pembukaan penerbangan langsung antara Port Moresby dan Denpasar yang dimulai pertengahan 2013," terang Menlu Marty.
Sementara pertemuan Marty dengan Menlu PNG membahas pelaksanaan Pertemuan Tahunan Tingkat Kepala Negara/Pemerintahan yang diharapkan dapat dilaksanakan pertama kalinya pada tahun 2014.
Pertemuan dengan ketiga menlu anggota forum MSG juga membahas isu-isu bilateral. Menurut Marty, menlu negara-negara Melanesia itu menilai pembangunan di Provinsi Papua berjalan baik.
"Para Menlu MSG mendapatkan kesan baik terhadap upaya pembangunan di Papua maupun provinsi Melanesia Indonesia lainnya serta berkeinginan untuk memperkuat kerja sama antara MSG dan Indonesia yang produktif dan menguntungkan," tandas Marty. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Sekelompok Pria Perkosa Turis di India
Redaktur : Tim Redaksi