Rian D'MASIV Percaya Pemerintah Tak Sembarangan Memindahkan Ibu Kota

Minggu, 09 Juli 2017 – 23:48 WIB
Rian D'Masiv. Foto: Pojoksatu

jpnn.com - Rencana pemindahan ibu kota Jakarta ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah terus menjadi bahan perbincangan.

Bahkan musisi Rian Ekky Pradipta ternyata mengikuti juga pemberitaan wacana tersebut.

BACA JUGA: Butuh Dana Besar, Tak Mudah Pindahkan Ibu Kota

Lantas bagaimana pendapatnya? Vokalis band D'MASIV itu mengaku bakal mengikuti saja apa yang menjadi langkah pemerintah yang berencana memindahkan ibu kota Jakarta ke Palangka Raya.

"Kalau jadi pindah saya ikut aja, pasti keputusannya udah matang dan risetnya panjang. Makanya didukung aja," kata Rian D'MASIV di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (9/10)

BACA JUGA: Ini Harapan Tina Toon Soal Pemindahan Ibu Kota

Pekantun Taman SurgaMu itu menilai pemindahan ibu kota tentu punya banyak pertimbangan. Baik dari segi Jakarta yang dinilai sudah tidak kondusif lagi sebagai pusat pemerintahan. Atau pun pertimbangan manfaat yang bisa diperoleh dari pemindahan ke Palangka Raya dari segala aspek.

"Mungkin pertimbangannya imbas Jakarta yang tiap macet banget. Bisa juga agar pembangunan di Kalimantan aga merata, supaya tambah maju lagi daerah," jelasnya.

BACA JUGA: SBY Gagal Pindahkan Ibu Kota, Cak Imin Dorong Jokowi Saja

"Pokoknya kesiapan infrastruktur harus diperhatikan," imbuh Rian D'MASIV.

Seperti diketahui, rencana pemindahan ibu kota Jakarta ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah kembali bergulir.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bahkan sudah memiliki target pada 2018 rencana tersebut mulai direalisasi.

Dalam kunjungannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan saat ditanya soal itu.

Namun, Jokowi enggan menjelaskan lebih lanjut secara detail terkait rencana itu.

"(Pemindahan) nanti akan saya sampaikan pada waktunya," kata Jokowi yang mengulang kalimat itu sampai tiga kali, Selasa (4/7).

Desas-desus ini sebelumnya bergulir sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno. Belakangan Presiden Joko Widodo kembali menggulirkan isu tersebut.

Ibu kota Jakarta dianggap sudah tidak representatif dengan kemacetan yang terus terjadi setiap hari. (ded/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemindahan Ibu Kota Bisa Jadi Skandal, Jika…


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler