Riano Oscha: Arah Perjuangan Organisasi Alumni GMNI Harus Progresif

Kamis, 08 April 2021 – 00:18 WIB
Ketua DPP PA GMNI Riano Oscha (kanan). Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Baru-baru ini Presiden Jokowi berpesan kepada pengurus GMNI dan para alumninya agar berada di garis depan dalam memberantas intoleransi dan radikalisme keagamaan.

Pesan Jokowi ini sangat relevan dengan agenda Kongres Persatuan Alumni GMNI pada Juni 2021 mendatang di Bandung, Jawa Barat.

BACA JUGA: GMNI Beri Penghargaan Kepada 10 Tokoh Termasuk Taufiq Kiemas

Ketua DPP PA GMNI Riano Oscha mengatakan Alumni GMNI harus melakukan konsolidasi organisasi dan secara progresif agar dapat meningkatkan ‘bargaining politik’-nya di kancah perpolitikan nasional.

Menurut Riano, Alumni GMNI harus maju bersama-sama komponen nasionalis-Sukarnois lainnya menjawab tantangan negara-bangsa kita yang tengah giat-giatnya berjuang melawan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut Radikalisme dalam Pesan untuk GMNI

“Nasionalisme kita harus inklusif dan independen. Terbuka pada perubahan dan independen dari ‘kooptasi parpol’ yang kurang sehat bagi sistem demokrasi,” tegas Riano yang juga kandidat pontesial untuk memimpin organisasi dan jejaring alumni GMNI ini.

Menurut Riano, yang juga mantan aktivis era 80-an, dalam melawan otoritarianisme rezim orde baru dan sempat ‘ditahan’ beberapa kali oleh aparat rezim Suharto ini, PA GMNI harus memperkuat tatanan civil-society di tanah air. Caranya adalah mewujudkan agenda-agenda kongres PA GMNI sebelumnya yang tertunda dan mandeg.

BACA JUGA: Warning dari Sekjen Laskar Rakyat Jokowi Buat Para Pembantu Presiden

Menurut Riano, kemandegan organisasi alumni GMNI inilah yang harus di-setting ulang. Harus ada “re-installing” mesin organisasi dan mesin politik PA GMNI.

Selain itu, Riano yang saat ini dipercaya Presiden Jokowi menjadi Komisaris salah satu BUMN bidang konstruksi ini berpesan agar PA GMNI harus memperkukuh bangunan negara bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD45 dengan mengedepankan spirit toleransi, kerja sama, solidaritas, antargolongan dan kelompok yang saat ini sedang berada di ambang membahayakan.

“Belum lagi wabah pandemi covid hilang, sudah muncul aksi-aksi teror kelompok radikal yang mengatasnamakan agama tertentu,” ujarnya.

Riano juga akan menghidupkan prinsip “Rahmatan Lil-alamiin” di lingkungan alumni GMNI yang sangat majemuk dan dinilai cenderung sekuler tersebut.

Riano yang juga sarjana hukum tata Negara ini bertekad untuk membangun etos kader alumni GMNI yang memiliki ‘loyalitas’ terhadap ajaran Bung Karno. Terutama Trisakti; memiliki sikap ‘berbagi’ dalam arti ringan tangan dan rela membantu kawan-kawan seperjuangan yang masih kesulitan hidupnya.

Selain itu, memiliki ‘kompetensi’ atau keahlian karena semua alumni GMNI berlatar pendidikan tinggi agar optimal dalam memajukan karirnya masing-masing sesuai keahliannya serta siap sedia bila suatu saat dibutuhkan untuk mengisi posisi strategis dalam jajaran pemerintahan.

Pada kesempatan ini, Riano yang telah didukung dan dipercaya oleh banyak kalangan alumni GMNI baik yang sepuh, senior maupun junior ini berharap agar dirinya selalu istikamah dan konsisten pada komitmen yang telah diembannya.

Hal itu dinyatakan Riano Oscha pada konsolidasi alumni GMNI di Bandung minggu lalu, dan berharap agar tokoh muda seperti Dr. Abdi Yuwana bias menjadi sekjen untuk mengelola organisasi lebih modern dan transparan.

Riano mengaku bila terpilih nanti dalam kongres PA GMNI ke-4 akan menawarkan konsep program dengan tajuk “Barisan Nasionalis-Sukarnois, Menjawab Tantangan Bangsa ke depan”.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler