jpnn.com, PEKANBARU - Jumlah energi fosil di Indonesia yang mulai berkurang, membuat pemerintah melakukan eksplorasi untuk mencari cadangan energi baru. Salah satu daerah yang disasar adalah Riau.
Provinsi yang terkenal kaya minyak dan kelapa sawit ini dinilai memiliki potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan.
BACA JUGA: Pelaku Industri Sawit Incar Pasar Afrika dan Timur Tengah
"Riau ini potensi energi terbarukannya sangat besar. Sebagai daerah penghasil kelapa sawit terbesar, limbah-limbah pabriknya bisa diubah menjadi energi biomas lewat penerapan teknologi," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe di sela-sela launching Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-23 di Pekanbaru, Riau, Sabtu (10/2).
Selain potensi energi terbarukan, Riau juga kaya akan pangan terutama sagu. Tidak hanya untuk tepung tapi bisa dikembangkan menjadi gula kristal.
BACA JUGA: Jokowi Pengin Indonesia Bisa Terdepan soal Pengelolaan Sawit
"Nira sagu ini diolah menjadi gula merah dan kristal. Hasilnya jauh lebih bagus dan baik untuk kesehatan," terangnya.
Dia menyebutkan, setiap tahunnya, Indonesia harus mengimpor gula kristal dua juta ton per tahun.
BACA JUGA: Menteri Amran: Mana Kapolres? Penjarakan!
Dengan pengembangan teknologi, Riau bisa memproduksi gula kristal dari tanaman sagu serta kelapa yang melimpah.
Terkait pemilihan Riau sebagai tuan rumah Hakteknas ke-23, menurut Jumain, karena wilayah ini terkenal daerah kaya energi.
Pemerintah juga ingin Hakteknas bergema di wilayah Indonesia dengan berbasis pada pembangunan wilayah.
"Karena Riau itu kaya pangan dan energi makanya tema Hakteknas tahun ini berkaitan dengan dua hal tersebut," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wilmar Pelopori Kebijakan Perlindungan Pekerja Anak
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad