jpnn.com, JAKARTA - Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Lawan COVID-19 menggelar tes cepat massal atau rapid test demi meringankan beban hidup rakyat kecil di Gedung Rumah Sandiuno Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (21/7).
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 Sandiaga Uno bersama Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali turut memantau gelaran rapid test kali ini.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Beberkan Strategi Antisipasi Resesi Teknikal
Sandi menerangkan, rakyat yang ingin beraktivitas pada sektor tertentu diwajibkan mengantungi hasil negatif COVID-19 dari pemeriksaan rapid test.
"Tes ini untuk mengurangi beban biaya hidup masyarakat. Seperti dilihat, banyak sekali masyarakat yang hadir dari wilayah lain. Seperti Jakarta Utara, dari Karawang juga, karena biaya rapid test menjadi beban masyarakat, apalagi mereka diharuskan, proses screening untuk masuk institusi pendidikan atau dalam pekerjaan diharuskan mengikuti rapid tes," ucap Sandi.
BACA JUGA: RIB Gelar Rapid Test Gratis, Kini Sasar Warga Kurang Mampu di Waduk Pluit
Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 menyediakan 500 sampai 700 alat rapid test kit pada pemeriksaan kali ini.
Selain itu, mereka juga menyediakan dua unit mobil laboraturium untuk tes metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan dua unit mobil ambulans.
BACA JUGA: Jangan Percaya Narasi Anji, Covid-19 Sudah Renggut Kerabat Sandi
Diketahui, mobil laboratotium diperuntukan bagi masyarakat yang menunjukan hasil reaktif dari hasil rapid test. Kemampuan mobil laboratotium ini bisa melakukan uji sampel sebanyak 300 per harinya dan bisa diketahui hasilnya selama kurang lebih 5 sampai 7 jam.
Hingga Selasa pukul 10.30 WIB, tercatat 260 orang menjalani rapid test. Dengan hasil 68 orang di antarnya reaktif COVID-19.
"Hasil reaktifnya ini agak mengkhawatirkan karena sudah di atas 65. Sudah menuju 68. Berarti ini harus didalami lagi dengan proses swab yang sudah kami siapkan di sini mobil unit," beber Sandi.
Dalam kesempatan ini, Sandi juga mengimbau masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
Sementara itu, Marulli Matali mengapresiasi langkah Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 ini. Pasalnya, langkah menggelar rapid test bisa membantu pemerintah menemukan kasus COVID-19 di masyarakat.
"Pernyataan yang penting saya sampaikan bahwa saat ini Jakarta belum aman, Jakarta Selatan belum aman. Jadi masih perlu upaya bersama untuk keluar dari COVID-19," ucap Marulli.
Marulli berharap, hasil reaktif dari pemeriksaan rapid test oleh Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19, tidak mengkhawatirkan ketika ditindaklanjuti dengan proses PCR.
"Mudah-mudahan hasilnya, tadi saya lihat ada 20 persen yang reaktif dan perlu ditindaklanjuti dengan swab dan PCR. Mudah-mudahan hasil swab menunjukkan hasil yang negatif," harapnya.(mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan