Ribuan Anak Muda Moldova Protes Pemerintah

Rabu, 08 April 2009 – 12:44 WIB
ANTI KOMUNIS - Para anak muda pendemo mengambil alih dan merusak sebuah mobil pemadam kebakaran dalam aksi demonstrasi anti komunis yang berbuntut bentrok dengan aparat, di ibukota Chisinau, Selasa (7/4) waktu setempat. Foto: Dumitru Doru/European Pressphoto Agency.
MOSCOW - Sejumlah lebih dari 10 ribu anak muda Moldova, yang seolah muncul entah dari mana, Selasa (7/4) waktu setempat, menggelar protes besar-besaran atas kepemimpinan rezim komunis negara ituProtes yang berbuntut bentrok dengan kepolisian itu, juga menyebabkan sejumlah bangunan pemerintah dan fasilitas lain rusak berat.

Yang menarik adalah, kehadiran para pendemo dalam jumlah yang demikian banyak tersebut, adalah juga berkat "bantuan" fasilitas teknologi internet, khususnya lewat jaringan sosial online macam Facebook dan Twitter, serta via SMS

BACA JUGA: Fujimori Divonis 25 Tahun Penjara

Hal sama yang belakangan juga telah berkembang di sejumlah negara Eropa Timur lain (contohnya seperti protes di Ukraina tahun 2004 dan Belarusia 2006, Red), dalam kaitan dengan ekspresi politik kaum muda.

Hingga Selasa malam, seperti diberitakan New York Times (NYT), Rabu (8/4), sejumlah bangunan dan fasilitas pemerintah rusak parah akibat aksi protes berbuntut kekerasan itu
Sejumlah orang juga terluka cukup parah, baik itu dari pihak pendemo maupun personil aparat keamanan

BACA JUGA: Masuk Masjid, Obama Serukan Perdamaian

Namun polisi anti huru-hara mengaku pada Rabu pagi sudah mulai bisa mengendalikan situasi dan menguasai lagi kantor-kantor yang sempat diduduki pendemo.

Setelah ratusan account memenuhi internet via Twitter, dalam rangka pelaksanaan demo tersebut, layanan internet di ibukota Chisinau kemudian diputus pemerintah
Sementara itu, agaknya tak ada tanda-tanda jika pemerintah akan menanggapi serius protes para pendemo

BACA JUGA: Schindlers List Ditemukan di Sydney

Bahkan Presiden Vladimir Voronin menyebut penyelenggara protes sebagai "kaum fasis yang diracuni oleh kebencian".

Namun Mihai Fusu (48), seorang sutradara teater, yang hampir sepanjang hari berada di antara para pendemo, meyakini bahwa setidaknya kini, sebuah cadangan "energi politik" telah merasuk ke tengah-tengah publik"Moldova bagaikan tabung yang tertutup rapat, dan kaum muda menginginkan lebih banyak akses ke Eropa," katanya.

"Semua orang tahu bahwa Moldova adalah negara terkecil, termiskin dan paling memalukanDan anak-anak muda (ini) berbicara tentang bagaimana mereka menginginkan kemerdekaan, Eropa dan kehidupan yang berbeda," tambah sang simpatisan pula(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Italia Diguncang Gempa, 150 Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler