Ribuan Buku Nikah Curian Dijual ke Penyedia Jasa Kawin Siri, Harganya Sebegini

Senin, 15 November 2021 – 22:23 WIB
Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro saat menanyai para tersangka pencuri buku nikah. Foto: jambi-independent

jpnn.com, MUARABUNGO - Polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap empat pencuri dan penadah 1.500 buku nikah yang dicuri dari Kantor Kemenag Muarabungo.

Mereka adalah Agam Satyawan (37), Hendrizal (36), warga Kota Pekanbaru, Yurnalis (66), warga Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dan Bachtiar (68), warga Pesisir selatan, Sumatera Barat.

BACA JUGA: Komplotan Pencuri Buku Nikah dari Kemenag Bungo sudah Ditangkap, Pelaku Tak Disangka

Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro menyebutkan, dari hasil pemeriksaan sementara, sejumlah buku nikah yang dicuri dan dijual kembali, ternyata beralih tangan ke penyedia layanan nikah siri.

Setidaknya ada 20 pasang buku nikah yang terjual di Sumbar, dan dihargai Rp 100 ribu per buku nikah kosong. Awalnya memang, pihaknya cukup kesulitan untuk mengungkap kasus ini.

BACA JUGA: H Len Lepaskan Tembakan Tiga Kali, Muslim Langsung Terkapar, Ini Kronologinya

Namun, dari penyelidikan, tersangka utama, Agam Satyawan diciduk saat akan mengedarkan buku nikah curian tersebut. Dari nyanyian Agam lah, kemudian polisi mengamankan tersangka lainnya. Tiga tersangka lainnya merupakan penadah buku nikah curian.

“Di antara ada yang berprofesi sebagai ketua RT dan imam masjid. Terbukti dengan stempel asli, tetapi palsu yang telah disiapkan. Mereka sudah kerap beraksi di beberapa daerah,” terangnya.

BACA JUGA: Sering Keluar Masuk Salon, Perbuatan Terlarang Mbak Theresia Akhirnya Terbongkar

Agam Satyawan menjual buku nikah curian itu ke Bachtiar yang memiliki tempat layanan nikah siri. “Dari hasil nikah siri menggunakan buku nikah curian itu dihargai Rp 1 juta,” terangnya.

Lantas bagaimana cara mereka mengisi buku nikah tersebut? Lanjut Guntur, salah satu tersangka merupakan pecatan pegawai Kemenag, dan mahir mengisinya.

“Jika sudah teris lengkap data dan stempelnya, maka ada yang siap bayar mahal. Mereka (tersangka,red) jaringan provinsi. Termasuk mereka beraksi di Pulau Jawa,” jelasnya.

Perlu diketahui, setelah beberapa saat menyelidiki kasus pencurian buku nikah di Kantor Kemenag Muarabungo, akhirnya tim Polres Muarabungo meringkus para sindikat pencurian ini.

Setidaknya ada empat pelaku yang diamankan dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diamankan di tempat dan waktu yang berbeda. Lebih lanjut, tiga di antaranya merupakan penadah.

BACA JUGA: Duel Maut di SPBU, Kapolres AKBP Nur Khamid Ungkap Kronologinya, Oh Ternyata

Sedangkan sisanya ada eksekutor. Guntur mengatakan para tersangka pencurian buku nikah ini merupakan jaringan antarprovinsi. Di antaranya, bahkan ada pelaku yang bekerja di pulau Jawa. (mai/zen/rib/jambi-independent)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler