Ribuan Kader Siap Perangi Oknum yang Gaduh di Pesta Demokrasi

Senin, 18 Maret 2019 – 01:00 WIB
Pemilu 2019. Ilustrasi: radartegal.com

jpnn.com, SOLO - Front Pembela Rakyat (FPR) bakal mengawal tempat pemungutan suara (TPS) di tiga provinsi Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Mereka ingin memastikan suara masyarakat yang diberikan untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jowowi-Ma'ruf tidak hilang.

BACA JUGA: 900 Ribu Kader Dikerahkan Jaga TPS Saat Pemilu

Panglima FPR Nugroho Prasetyo mengerahkan satu juta kadernya di tiga wilayah tersebut. Kadernya juga siap mendukung Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum.

"Saya menerunkan satu juta relawan. Saya akan memasang 300 relawan di tiga provinsi. Nasib bangsa ini ada di 34 provinsi. Mari kita nikmati proses demokrasi ini secara sehat," ujar Panglima FPR Nugroho Prasetyo saat konsolidasi nasional pemenangan Jokowi-Ma'ruf di De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Jokowi Mendadak Telpon saat PKB Kumpulkan Seribu Kiai

Acara konsolidasi ini dipimpin langsung oleh Panglima FPR Nugroho Prasetyo diikuti para pengurus inti FPR, 34 komandan FPR dari seluruh Indonesia dan lebih dari 2.000 kader FPR se-kota Solo.

Untuk jumlah total satuan tugasnya mencapai 3,2 juta tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Jaga Predikat Zero Konflik Sumsel, Pemuda Lintas Agama Siap Sambut Pesta Demokrasi

Dia mendukung dengan sepenuh hati kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 dan memastikan seluruh kader FPR untuk tidak golput dan coblos pasangan Jokowi-Amin.

"Itu segala pertimbangan subjektif kami melalukan posisi politik kepada Jokowi-Ma'ruf," kata Ketua Umum Partai Rakyat itu.

Selain itu, dia mengingatkan bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden pada tahun ini menjadi pertarungan yang keras jika dibandingkan dengan pemilihan presiden sebelumnya.

Bila ada upaya untuk membuat gaduh pesta demokrasi ini kadernya siap berada di pasang terdepan membantu menjaga keutuhan negara ini.

"Kalau ada yang berbuat cara-cara tidak sehat, saya orang pertama yang akan mengambil komandan menguasai ibu kota. Saya orang pertama ambil risiko amankan Istana. Dan saya orang pertama yang ambil risiko mengamankan Presiden Jokowi. Saya juga orang pertama yang memerintahkan bentrokan untuk melawan kecurangan," tegas Nugroho.

Karena itu, dia berharap seluruh warga negara mewujudkan pilpres dan pileg yang damai, jujur, adil, bijaksana, demokratis, dan tidak anarkis.

Untuk di kota Solo pihaknya menargetkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu bisa menang 60 persen. "FPR memberikan kekuatan mengawal pemilu ini dan Presiden. Acara Solo ini sangat menentukan pemenangan Pemilihan Presiden 2019," terang Nugroho.

Ia juga mengatakan bahwa acara konsolidasi nasional ini merupakan rangkaian kegiatan. Karena setelah acara konsolidasi, FPR akan menyelenggarakan Apel Akbar Satgas (satuan-petugas) FPR pada Sabtu (27/3/2019) di Tawamangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

"Ini adalah rangkaian acara. Nanti ada Apel Besar dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan," ungkapnya.

Sebelumnya Front Pembela Rakyat (FPR) melakukan konsolidasi internal, di De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/2).

Dalam konsolidasi tersebut, FPR juga melakukan deklarasi dukungan kepada Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 9 Ketum Parpol Turun Gunung Menangkan Jokowi - Maruf


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler