jpnn.com, PONTIANAK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara pembukaan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) yang diselenggarakan di Rumah Adat Radakng, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11).
Pada kesempatan itu, Jokowi tampak didampingi sesosok pria memakai pakaian adat Dayat. Pria itu mengenakan beberapa helai kain merah, dengan penuh tato adat di sekujur tubuh, tangan, dan kakinya.
BACA JUGA: Sukarelawan Jokowi Siap Tempur, Demokrat: Jangan Restui Perilaku Barbar
Dia ialah Panglima Merah Dayak Pangalangok Jilah, orang yang disegani di Kalimantan Barat.
Pangalangok Jilah terlihat menyambut Jokowi saat tiba di Rumah Adat Radakng.
BACA JUGA: Nikah Gaib Panglima Dayak dan Titisan Nyai Roro Kidul
Pangalangok Jilah juga memberikan sejenis penutup kepala Dayak kepada Jokowi.
Jokowi memakai atribut adat itu selama acara dilaksanakan.
BACA JUGA: Soal Pemimpin Berambut Putih, Jokowi Menyebut 3 Tokoh Ini
Pangalangok Jilah juga duduk di samping Jokowi di tenda utama. Tepatnya, Panglima Dayak itu diapit oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jokowi.
Begitu juga saat Jokowi maju ke depan untuk memberikan sambutan, Pangalangok Jilah turut mendampangi.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa keberagaman suku merupakan kekuatan besar bagi Indonesia.
“Perbedaan itu bukan memecah belah, perbedaan itu adalah kekuatan, perbedaan itu bukan melemahkan, tetapi adalah menguatkan. Jadi, jangan sampai karena kita berbeda suku, berbeda subsuku, menjadi kelihatan pecah belah,” ujar presiden.
Presiden menjelaskan Indonesia merupakan negara besar dengan ragam suku mencapai 714, termasuk Dayak yang memiliki 406 subsuku di dalamnya.
Kepala Negara pun mendorong masyarakat Indonesia untuk menjaga dan merawat budaya dari masing-masing daerah.
“Jangan dilupakan mengenai budaya, mengenai kebudayaan, jangan dilupakan. Kita harus bersama-sama merawat, bersama-sama menjaga, bersama-sama memelihara agar budaya kita ini tetap terawat dengan baik,” lanjutnya.
Di samping itu, Jokowi juga meminta seluruh masyarakat dari berbagai macam suku di tanah air turut serta dalam menjaga stabilitas keamanan negara. Apalagi, tahun depan Indonesia akan memasuki tahun politik.
“Kita ini beragam suku, 714 suku banyak sekali jangan sampai ada gesekan di tahun politik. Semuanya harus menjaga stabilitas keamanan, negara ini harus aman, sehingga pemerintah bisa menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita semuanya,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas dukungan masyarakat Kalimantan utamanya suku Dayak terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Menurut presiden, dukungan dari masyarakat Kalimantan terhadap pembangunan IKN sangat dibutuhkan oleh pemerintah.
“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan yang diberikan masyarakat Kalimantan, utamanya dari Suku Dayak terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan,” ucap presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Kawasan Wisata Pulau Rupat Belum Tersentuh APBN
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga