jpnn.com, JAKARTA - Hujan deras melanda beberapa wilayah di Indonesia sepanjang Selasa (7/11) hingga Rabu (8/11) petang. Hujan tersebut berdampak pada sejumlah mengalami banjir. Bahkan beberapa pemukiman penduduk terendam.
Bencana banjir tercatat di Aceh Singkil (Aceh), Asahan dan Kota Medan (Sumut), Kabupaten Bandung (Jawa Barat), Balangan (Kalimantan Selatan dan Kabupaten Pelalawan (Riau). Meningkatnya curah hujan telah menyebabkan debit sungai meluap.
BACA JUGA: Sungai Deli Meluap, Warga Pemukiman Kampung Aur Mengungsi
"Rusaknya daerah aliran sungai makin meningkatkan daerah-daerah rentan bencana banjir. Bahkan banjir dapat terjadi berulangkali dalam satu tahun," ujar Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu malam.
Ia mencontohkan, banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, dapat terjadi lebih dari 15 kali dalam satu tahun. Begitu juga di Kabupaten Asahan, banjir dapat terjadi 5 kali dalam setahun.
BACA JUGA: Lokasi KTT APEC Diterjang Banjir, Vietnam Kerahkan Tank
"Ini terjadi karena makin rentannya daerah tersebut akibat kerusakan daerah aliran sungai di bagian hulu, tengah dan hilir. Akibatnya pemukiman makin sensitif terjadi bencana," katanya.
Menurut Sutopo, banjir yang terjadi di Aceh Singkil, melanda sedikitnya delapan desa di Kecamatan Suro, sejak Rabu dini hari.
BACA JUGA: Hati-Hati Beli Rumah Syariah, Jangan Sampai Seperti Ini
Banjir terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Ketinggian air akibat banjir bandang mencapai dua meter, tepatnya di Desa Bulusema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil. Jalan nasional penghubung Aceh Singkil dan Subulussalam tidak bisa dilalui kendaraan.
Ke delapan desa yang terkena banjir itu, antara lain Desa Ujung Limus, Silatong, Tanjung Mas, Cububukan, Serasah, Lae Riman, Lipat Kajang, dan Kain Golong. Sebanyak 1.738 jiwa terdampak banjir bandang. BPBD Aceh Singkil bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI dan relawan melakukan evakuasi warga. Dapur umum telah didirikan.
"Banjir juga melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Yaitu Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Terjadi sejak Selasa (7/11) pukul 19.00 WIB. Hujan lebat menyebabkan Sungai Cisangkuy, Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum meluap sehingga menggenangi 1.058 rumah dengan tinggi banjir 10-150 centimeter," kata Sutopo.
Di Kota Medan banjir melanda pemukiman di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor dan Kelurahan Sukaraja, Aur, Sei Mati Kecamatan Medan Maimun sejak Selasa kemarin. Sebanyak 775 rumah dengan 1.240 KK atau 4.983 jiwa terendam banjir setinggi 100-150 centimeter. Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Deli. Saat ini banjir sudah berangsur surut.
Saat yang bersamaan, banjir juga melanda di 9 desa di Kecamatan Halong dan Kecamatan Juai Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan sejak Selasa kemarin, Pukul 05.00 WITA. Banjir merendam 427 unit rumah panggung dengan tinggi banjir 50-150 centimeter. Sebanyak 1.242 jiwa terdampak banjir. Tidak ada korban jiwa.
Di Kabupaten Asahan, banjir masih menggenangi 1.108 rumah di Kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Simpang Empat. Bupati Asahan belum menetapkan tanggap darurat bencana banjir hingga saat ini.
"Saat ini juga masih berlangsung banjir di Tapanuli Selatan, Sumut. Hujan lebat menyebabkan sungai meluap dan tanggul jebol sehingga banjir melanda di Kecamatan Angkola Sangkunur dan Kecamatan Batangtoru," tutur Sutopo.
Sutopo memprediksi puncak banjir dan longsor terjadi pada Januari 2018 mendatang. Ancaman banjir dan longsor akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan. Karen itu masyarakat diminta untuk selalu waspada.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Status Awas Gunung Agung Diturunkan Jadi Siaga
Redaktur & Reporter : Ken Girsang