jpnn.com, ACEH UTARA - Banjir menerjang empat kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, setelah tiga hari dilanda hujan deras.
Akibat banjir itu, ribuan rumah tergenang dengan ketinggian air sekitar 30 cm hingga satu meter di lokasi terendah.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Sigap Tangani Bencana Alam di Madina
Keempat kecamatan yang terendam banjir tersebut adalah Kecamatan Matang Kuli merendam 13 gampong, Tanah Luas empat gampong, Syamtalira Aron tiga gampong dan Lhoksukon merendam tiga gampong.
Seperti dilansir Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), banjir terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai di kecamatan tersebut.
BACA JUGA: Pemkot Kucurkan Rp 200 Miliar untuk Atasi Banjir
Seperti Krueng Keureuto, tingginya curah hujan di perbatasan Aceh Utara dengan Bener Meriah menyebabkan sungai tersebut meluap.
“Petugas SAR dan BPBD saat ini terus siaga di lapangan untuk mengevakuasi masyarakat jika banjir terus meningkat hingga mengungsi,” kata Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Aceh Utara, T Nadirsyah, kemarin.
BACA JUGA: Siswa dan Guru Harus Naik Perahu
Dia berharap masyarakat terus waspada, sebab diperkirakan hujan akan terus terjadi di wilayah Aceh Utara dan Bener Meriah.
“Dari empat kecamatan itu ada sekitar seribuan rumah dan fasilitas umum ikut terendam banjir, tapi belum ada yang mengungsi,” ungkapnya.
Nadirsyah merinci gampong-gampong yang terendam banjir di Kecamatan Matangkuli yakni Gampong Tanjong Haji Muda, Alue Tho, Siren, Lawang, Desa Teungoh, Alue Entok, Tanjung Tgk Kari dan Tumpok Barat.
Kemudian, di Kecamatan Tanah Luas juga merendam Gampong Blang, Tanjong Mesjid, Serba Jaman dan Gampong Rayeuk Kuta.
Sementara di Lhoksukon, terendam tiga gampong yakni Gampong Krueng, Dayah LT dan Gampong Kumbang. Air mengenai badan jalan Lhoksukon-Cot Girek sepanjang 1 kilometer dan merendam pemukiman penduduk rata-rata hingga 1 meter.
Camat Lhoksukon, Saifuddin, mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melaporkan kondisi banjir pada Sekda Aceh Utara. “Memang air sudah mulai surut dan merendam ratusan rumah warga, tapi belum ada warga yang mengungsi dan tetap siaga,” sebutnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pras Tak Mau Lagi Ada Kulit Kabel Sumbat Saluran Air
Redaktur & Reporter : Budi