Kapal pengangkut ribuan ekor sapi mulai meninggalkan Pelabuhan Darwin, Kamis (1/10/2015), menandai dimulainya pengiriman perdana tujuan Indonesia untuk periode Oktober hingga Desembers 2015. Pada kuartal ini, Indonesia menerbitkan izin impor sapi Australia sebesar 200 ribu ekor.

Salah seorang eksportir, Patrick Underwood dari North Australian Cattle Company, mengatakan pihaknya mulai menaikkan sedikitnya 4 ribu ekor sapi ke kapal, pada Kamis pagi.

BACA JUGA: Korban Bom Bali 2005 Mengaku Tak Lagi Marah Kepada Pelaku

"Kami mulai sejak Pukul 4 pagi, dan akan mengirim sekitar 4 ribu ekor tujuan Indonesia," jelasnya kepada ABC.

"Kami sudah menunggu datangnya 1 Oktober ini, sebab kebanyakan eksportir telah mengirim ternak mereka ke Indonesia untuk kuartal yang lalu, sejak JUli dan awal Agustus," kata Patrick Underwood.

BACA JUGA: Mahasiswa Indonesia di Australia Diharapkan Jadi Pemimpin Inovatif

Dia mengaku senang karena bisa mendapatkan izin ekspor pekan ini, tepat pada waktunya.

"Kami cukup yakin dan semua indikasi menyebutkan bahwa akan ada izin bagi 200 ribu ekor tepat waktu untuk memulai pengiriman pada 1 Oktober," tambahnya.

BACA JUGA: Kawanan Ubur-Ubur Jenis Bluebottle yang Beracun Terdampar di Pantai Sydney

"Harus diakui untuk Kuartal III yang lalu, indikasinya juga sama sebenarnya, namun yang terjadi adalah izin yang terbit hanya untuk 50 ribu ekor," kata Underwood.

Dia mengatakan harga sapi yang dikirim ke Indonesia mencapai $3 perkilogram, dan berharap harga ini masih bisa berubah.

Diperkirakan sedikitnya lima kapal pengangkut ternak akan meninggalkan Pelabuhan Darwin tujuan Indonesia dalam pekan mendatang.

Sementara itu perusahaan eksportir Wellard menyatakan akan mulai mengirimkan pasokan 20 ribu ekor sapi dari Kota Townsville mulai hari Jumat (2/10/2015).

Menurut manajer Wellard untuk wilayah Asia Tenggara Bernie Brosnan, biasanya para eksportir menghindari pengiriman sapi tujuan Indonesia di minggu-minggu pertama setiap kuartal.

Namun, kali ini hal itu dilakuskan untuk mengantisipasi isu suplai karena besarnya permintaan, yaitu 200 ribu ekor hingga Desember mendatang.

"Seperti eksportir lainnya, kami semua senang karena kuota yang besar ini benar-benar diwujudkan sehingga pengiriman bisa langsung dilakukan pada 1 Oktober," jelasnya.

Dalam perkembangan lainnya pengapalan sebanyak 5 ribu ekor sapo tujuan Indonesia diperkirakan meninggalkan Pelabuhan Broome di Australia Barat dalam beberapa pekan mendatang, dengan tingkat harga sama yaitu $3 perkilogram.

"Belum begitu lama saat kami menjual sapi ekspor kira-kira separuh dari harga saat ini. Makanya kami senang dengan kondisi pasar saat ini," kata Haydn Sale, seorang peternak dari Peternakan Yougawalla.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Imigran Suriah di Sydney Inginkan Keluarganya Jadi Pengungsi Ekstra di Australia

Berita Terkait