Ribuan Siswa di Sulsel Dididik Cara Berselancar dengan Aman dan Positif di Dunia Digital

Rabu, 10 Mei 2023 – 19:28 WIB
Sebanyak 17.285 siswa di 75 SMA yang ada di Sulawesi Selatan dididik untuk berselancar dengan aman dan beretika di media sosial. Foto: GNLD Siberkreasi

jpnn.com, MAKASSAR - Sebanyak 17.285 siswa di 75 SMA yang ada di Sulawesi Selatan dididik untuk berselancar dengan aman dan beretika di media sosial.

Pendidikan itu merupakan program yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi pada Rabu (10/5).

BACA JUGA: Siswa SMA di Bogor Diajak Disiplin Periksa Fakta dan Jaga Etika di Medsos

Kepala UPT PTIKP Disdik Provinsi Sulawesi Selatan Elix menyatakan kekayaan budaya Indonesia patut untuk didokumentasikan ke media sosial sebagai hal yang positif agar dapat memunculkan kreativitas dan ide di tempat lain.

Salah satunya, menurutnya, ialah dengan mempromosikan produk dalam negeri yang memiliki nilai budaya yang khas ke media sosial agar orang lain juga tahu tentang hal yang berbau lokal.

BACA JUGA: Siswa di NTB Merayakan Kelulusan dengan Cara Begini, Duh

“Dokumentasi budaya masing-masing di dunia digital. Kita harus mencintai produk dalam negeri karena produk lokal memiliki nilai budaya yang khas. Contohnya, di Sulawesi Selatan, ada produk seperti songkok dan batik lokal yang patut dicintai. Kita dapat mencintai produk dalam negeri dengan cara mengutamakan dan bangga menggunakan produk-produk tersebut, terutama produk yang diproduksi oleh UMKM atau perusahaan-perusahaan kecil,” sebut Elix.

Konten Kreator dan Fotografer Arsitektural Djaka Dwiandi Purwaningtijisa mengatakan dalam menggunakan aplikasi percakapan di dunia digital ada kompetensi yang harus dimiliki.

BACA JUGA: 6 Siswa Sekolah Elit Diculik dalam Serial 96 Jam

Di antaranya bagaimana mengakses dan menyeleksi informasi, memverifikasi sebelum menyebarnya, mendistribusikan isu, dan memilih lingkungan yang tepat, serta bagaimana berpartisipadi dan berkolaborasi dalam media digital.

“Aplikasi percakapan menjadi alat komunikasi daring yang penting selama pandemi Covid-19. Namun, untuk menggunakan aplikasi ini dengan aman, kita perlu melindungi privasi kita dan mengendalikan aplikasi yang digunakan untuk berselancar di dunia digital,” katanya.

Peneliti dan Pegiat Komunitas Digital Kaliopak Yogyakarta Lukman Hakim menyebut pengguna internet di Indonesia pada 2023 ini diprediksi mencapai 223 juta orang.

Angka ini meningkat 20 juta dari tahun sebelumnya lantaran internet menghadirkan kemudahan dan kecepatan.

Namun dalam menggunakan internet, dirinya menekankan agar bijak dalam menggunakan teknologi digital itu terutama dalam hal keamanan digital.

Selain membawa manfaat, kata dia, ruang digital juga berpotensi membawa dampak buruk, seperti penipuan, pemerasan, pencurian akun, scam, dan hoaks.

“Kita juga perlu memastikan keamanan identitas digital kita, seperti akun media sosial dan password. Jadi, kita harus bijak dan hati-hati dalam menggunakan teknologi digital agar dapat memanfaatkannya secara optimal dan menghindari risiko yang mungkin terjadi,” jelasnya.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (Tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentingnya para Siswa Menyebarkan Konten Positif di Media Sosial


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Sulsel   Siswa   SMA   pendidikan   Dunia Digital   positif  

Terpopuler