Ribuan Siswa SMP Terbiasa Tukar Pil Koplo dengan Hubungan Intim

Jumat, 24 Juni 2016 – 05:48 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/JAWA POS

jpnn.com - CITA-CITA Pemkot Surabaya untuk menuju Kota Layak Anak dipastikan sangat berat. Sebab, kondisi siswa Surabaya sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, yang mencengangkan adalah data menunjukkan sekitar 1.000 siswa SMP yang bermasalah ternyata sudah terbiasa menukar pil double L (pil koplo) dengan layanan seks.

Lihat: Darurat Pil Koplo: Perlu Pemetaan Kenakalan Remaja

BACA JUGA: Auu...Panti Pijat Urat Plus-plus Cari Modal untuk Mudik Lebaran

Fakta miris tersebut berdasarkan data pene­litian dari 14 LSM pemer­hati anak di Surabaya. Hal ini disampaikan oleh Esthy Susanti, direktur eksekutif Yayasan Hotline Surabaya bersama 14 lembaga pemerhati anak lain saat hearing di Komisi D, Kamis (23/6). 

Lihat: Darurat Pil Koplo, Siswi Lebih Reaktif Minta Double L Dibarter Bercinta

BACA JUGA: Astaga...Lima Kali Digagahi Kakek Tiri, Hamil Tiga Bulan

Eshty mengatakan, Pemkot Sura­baya harus berani menya­takan bahwa Surabaya sedang darurat double L. Sebab kondisi di lapangan membuktikan bahwa sudah banyak perilaku anak yang menyimpang. 

“Kami menangani seba­nyak 1.000 anak bermasa­lah di Surabaya. Di anta­ranya, 300 anak bahkan sudah hamil, jual diri, sex addict (ketagihan seks), dan bermasalah dengan hukum. Yang sangat miris malah, mereka sudah sa­ngat membudaya, mendapatkan obat-­obatan bahkan sabu dengan menukarnya dengan seks,” kata Eshty. 

BACA JUGA: Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia

Hal ini tentu saja sangat disayangkan. Data terse­but dikatakan Eshty hasil terjun di lapangan ke seko­lah sekolah SMP di Sura­baya. 

Sekolah SMP dijadi­ kantarget lantaran anak di jenjang SMP sedang masuk masa pubertas, sehingga rawan adanya masalah kenakalan re­maja. 

Menurutnya saat ini sudah terlambat untuk memulai menanggulangi­ nya. Namun hal itu bisa diatasi jika semua elemen bergabung untuk menye­ lesaikan masalah yang ada pada anak. 

Yang membuat pihaknya cukup terkejut adalah, hampir semua permasala­han anak­-anak di Surabaya tersebut berhubungan de­ngan narkotika. Apa yang mereka lalukan, seperti seks, dan jual diri karena pengaruh narkoba yang sudah beredar bebas di kalangan anak­anak SMP. 

“Kenapa kami sampai tahu ini membudaya, ka­rena setiap kami tanyakan anak­anak soal TTS (t****k tukar sabu) hampir semua tahu. Dan bahkan ada lima sekolah yang satu kelasnya semua kecanduan pil nar­koba jenis double L. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Surabaya untuk mencari tahu bagai­ mana double L ini bebas beredar di kalangan pela­jar,” tandasnya.  (umi hany/no) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Imam Cabul Ini Bakal Mendekam Dipenjara hingga Usia 81 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler