jpnn.com, MAGETAN - Kabupaten Magetan bagian selatan, Jatim mulai merasakan imbas musim kemarau. Tidak hanya lahan pertanian, warga mulai mengalami krisis air bersih.
Salah satu yang terdampak Desa Trosono Kecamatan Parang Kabupaten Magetan. Karena itu warga langsung menyerbu air bersih, yang dikirim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan.
BACA JUGA: Empat Desa di Trenggalek Butuh Air Bersih Akibat Kekeringan
BACA JUGA : Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Ambil Air di Situs Purbakala
Menurut Giarti, warga sudah mengalami krisis air bersih selama satu bulan terakhir.
BACA JUGA: Saluran Irigasi Kering, 60 Hektar Sawah Gagal Panen
"Sumber mata air, maupun sumur yang biasa digunakan untuk kebutuhan air bersih sehari-hari, mulai mengecil. Bahkan sebagian sudah mengering," ujar Giarti.
BACA JUGA : Krisis Air Bersih, Warga Mencuci Gunakan Genangan Sisa Banjir
BACA JUGA: Strategi Kementan Agar Tidak Terjadi Gagal Panen Selama Musim Kemarau
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, untuk masak mandi atau mencuci, warga harus mengambil air bersih dari sumber yang berjarak kurang lebih 4 kilometer. Jika tidak, mereka harus berhemat dan menunggu kiriman air dari BPBD Magetan.
Sementara itu Fery Yoga Saputra, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan mengatakan, menyiapkan droping air bersih sesuai dengan permintaan atau kebutuhan warga. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Ambil Air di Situs Purbakala
Redaktur & Reporter : Natalia