Ribut Soal Lahan Kerjaan Bongkar Muat, Dua Kubu Buruh di Langkat Bentrok

Rabu, 17 Maret 2021 – 17:37 WIB
Dua kubu buruh di Kabupaten Langkat bentrok, akibatnya ada korban luka-luka. FOTO: ANTARA/HO

jpnn.com, LANGKAT - Dua kubu buruh bentrok di pabrik pengolahan kelapa sawit PT Mulia Tani Jaya (MTJ), Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (17/3) sekira pukul 10.00 WIB.

Bentrok tersebut diduga merebutkan lahan kerjaan bongkar muat tepatnya di pabrik yang berada Lingkungan I Bukit Tua, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang.

BACA JUGA: Satu Unit Avanza Ringsek Tertimpa Pohon di Lokasi Longsor Jalinsum Sibolga-Tarutung, Nih Fotonya

Dalam bentrok tersebut di mana satu orang kena sabetan gancu di bagian kepala dan tangan, Rabu (17/3) sekira pukul 10.00 WIB.

Bentrokan itu bermula saat kubu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) F-SPTI - K SPSI pimpinan Sejarahta Sembiring yang mengaku PUK Kelurahan Tanjung Selamat, mendatangi PT MTJ untuk melakukan bongkar muat buah sawit dari truk yang sedang antre di pabrik pengolahan kelapa sawit itu.

BACA JUGA: Buruh Pelabuhan Teluk Bayur Bentrok

Belum sempat melakukan aktivitas bongkar muat, anggota serikat pekerja Sejarahta diadang masuk ke lokasi pabrik oleh F-SPTI - K SPSI pimpinan Iskandar PA. Cekcok mulut terjadi, bentrokan antar ke dua kubu pun tak terelakkan.

Akibat kejadian itu, seorang pekerja bernama Muhammad Kasim, 54, dari kubu Sejarahta terkena sabetan gancu di bagian tangan dan kepalanya.

BACA JUGA: Kabar Terkini Soal Kondisi Gadis Remaja yang Diperkosa 6 Pemuda di Pondok Sawah

"Kami dari PUK Bukit Tua Tanjung Selamat. Kami punya hak juga untuk kerja di pabrik itu," ungkap Yulianto, 39, saat menemani Kasim membuat laporan di Polsek Padang Tualang.

Sementara, Sekretaris PUK F SPTI - K SPSI Kelurahan Tanjung Selamat Nazar Bakti Nasution yang dipimpin Iskandar PA mengatakan, bahwa serikat pekerja mereka sudah memiliki surat kerja kemitraan dengan PTJ dan terdaftar di Disnaker Langkat.

Atas dasar itulah, rekan Nazar Bakti Nasution mengadang serikat pekerja dari kubu Sejarahta yang berjumlah sekitar 70 orang untuk melakukan bongkar muat.

"Kalau mereka punya izin, gak masalah bagi kami untuk kerja sama dengan mereka," lanjut Nazar.

Dalam peristiwa itu, rekan Nazar yang bernama Samsul Bahri juga menjadi korban, kepalanya bocor karena ditojok dengan besi runcing pengangkat buah sawit.

"Awalnya dia (Samsul Bahri) dipiting oleh massa dari kubu Sejarahta Sembiring yang berasal dari luar Kecamatan Padang Tualang, kemudian kepalanya ditojok dari belakang," ujarnya.

Kapolsek Padang Tualang AKP Tarmizi Lubis mengatakan, sudah berulang kali dilakukan mediasi antara kedua kubu, namun belum ada kesepakatan.

"Masing-masing kubu sedang buat laporan dan masih diproses sama anggota kami,” pungkas Tarmizi.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler