jpnn.com - BENGKULU - Gara-gara perebutan tanah dan rumah, sepasang suami-istri Joni Ref (42) dan Rini Damayanti (40), babak-belur dikeroyok empat orang saudaranya di depan rumahnya, pada Selasa (5/1) pagi.
Peristiwa itu berawal, saat Jon dan Rini hendak menempati rumah baru mereka di Jalan Merawan Rt. 16 Rw. 05 Kelurahan Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, beserta membawa anak-anak dan perabotan rumah yang dibantu oleh rombongan tetangga lamanya.
BACA JUGA: Penasehat Hukum Pembunuh Nia Yakin Polisi Salah Tangkap
"Saat saya mau masuk ke rumah, Fredi, saudara istri saya datang dan bilang, kalau berani masuk aku bacok kau!," kata Jon, saat membuat laporan di Mapolresta Bengkulu, Selasa (5/1).
Setelah mendapati peringatan dari Fredi, Jon pun mengurungkan niatnya untuk membuka pintu rumah tersebut. Kemudian, Jon melihat Amirudin, saudara Rini yang lain, dari kejauhan berjalan mengarah ke tempat mereka dan mendekati istrinya, Rini.
BACA JUGA: Top Markotop! Penimbunan BBM Ilegal di Daerah Ini Digerebek
"Terus Amirudin berjalan mendekati istri saya dan langsung memukul kepalanya. Lalu, saya mencoba melerai untuk menghalangi perbuatannya," kata Jon.
Namun, apa mau dikata, niat hendak menghalangi perbuatan Amirudin memukul istrinya, malah Jon menjadi bulan-bulanan dan dihajar secara membabi buta oleh ke-empat orang saudara kandung istrinya sekaligus.
BACA JUGA: Waspada! Hindari Melintas Malam-Malam Di Jalur Ini
"Niat saya mau melerainya, tapi Fredi dan Mufid malah langsung mengeroyok saya. Untung masyarakat sekitar sana membantu melerai perbuatan mereka dan kami langsung melapor ke Polres," kata Jon.
Menurut Rini, rumah yang membuat timbulnya konflik antara dia dan saudara-saudaranya yang lain itu, adalah rumah milik almarhum ibunya yang telah ia beli secara resmi. "Rumah itu awalnya milik almarhum ibu saya, tapi sudah saya beli dan mereka tidak terima karena menginginkan rumah itu," ujarnya.
Lanjut Rini, ia tidak mengetahui hal apa yang membuat para saudara kandungnya tidak menerima dan mempercayai, bahwasanya rumah yang mereka inginkan itu sudah dibelinya. Padahal, wanita yang kerap menggunakan jilbab itu pernah memperlihatkan surat-surat rumah tersebut kepada saudara-saudaranya, untuk meyakinkan mereka.
"Surat-suratnya ada dan sudah pernah aku perlihatkan sama mereka. Tapi mereka tetap tidak menerima kenyataannya," tuturnya.
Kasat Reskrim Mapolresta Bengkulu, Iptu Mirza SIK, membenarkan akan adanya kejadian dan laporan tersebut yang masuk ke berkas perkara Mapolresta Bengkulu. "Karena laporan sudah kita terima, kita akan proses laporan itu seperti apa yang tetapkan oleh Hukum," ujarnya. (CW6/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Pria Disabet Pedang, Dua Wanita Dijambret
Redaktur : Tim Redaksi