jpnn.com, BALIKPAPAN - Polisi mengamankan sedikitnya 15 mahasiswa yang tergabung dalam aksi demontrasi menolak PPKM Darurat di Balikpapan, Kamis (22/7).
Aksi demonstrasi itu awalnya berjalan damai dan lancar, tetapi kemudian ricuh sehingga pihak kepolisian bereaksi.
BACA JUGA: Mbak MR Dikenal Pembuat Batu Bata, Saat Tas Jinjingnya Diperiksa, Bikin Kaget!
Ke-15 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di balikpapan itu menjalani swab antigen di Polresta Balikpapan.
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi mengatakan, jika di antara peserta demo ada yang terkonfirmasi positif maka akan dilakukan tracing.
BACA JUGA: Cerita Ketua NOC Indonesia, di Tokyo Masih Ada Demo Tolak Olimpiade 2020
Turmudi menambahkan, penanganan demonstrasi yang dilakukan sangat ekstra hati-hati dan sesuai protokol kesehatan.
“Sehingga kami mengedepankan gugus tugas untuk menyampaikan dan mengimbau agar tidak terjadi kerumunan dalam waktu yang lama,” kata dia.
Hanya saja lanjut Turmudi, imbauan yang diberikan tak diindahkan mahasiswa. Atas dasar pertimbangan kesehatan masyarakat, maka aksi demonstrasi akhirnya dibubarkan.
BACA JUGA: Demi Ini, Mensos Risma Mendadak Blusukan ke Solo
“Bahkan, Pak Wali Kota sudah menyanggupi untuk bertemu selepas zuhur. Namun, di lapangan mereka tidak menghendaki adanya audiensi dan negosiasi. Justru mereka ingin wali kota yang mendatangi lokasi demonstrasi,” tambah Turmudi.
Untuk 15 mahasiswa yang diamankan, Turmudi menyebut mereka melanggar protokol kesehatan karena di situ ada koordinator lapangan.
“Ada UU kekarantinaan, akan kami gunakan pasal itu. Karena kami sudah sangat cukup berikan imbauan, bahkan memfasilitasi mereka seperti program vaksinasi, pembagian bansos. Namun, ternyata langkah yang diambil justru seperti ini,” ujar Turmudi. (hul/prokal/balikpapan pos)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Umumkan Kasus Covid-19, Prof Wiku Beber Indikator Kesiapan Jawa-Bali Longgarkan PPKM
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha