jpnn.com, JAKARTA - Dorongan musyawarah nasional luar biasa atau Munaslub Golkar menguat menyusul ditahannya Setya Novanto yang berstatus tersangka korupsi e-KTP oleh KPK. Namun, di sisi lain, Golkar tidak ingin menzalimi Novanto.
Politikus Partai Golkar Ridwan Bae menuturkan partainya tetap berhati-hati menyikapi kemelut usai ditahannya Novanto. “Kami akan berhati-hati, tidak mau menzalimi Pak Novanto,” kata Ridwan di gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/12).
BACA JUGA: Bamsoet Dapat Dukungan jadi Ketua DPR
Dia mengatakan, bagaimanapun Novanto saat ini merupakan Ketum Golkar sekaligus Ketua DPR yang punya kelemahan sebagai manusia biasa. “Apa pun alasannya, apa pun kelemahan Pak Nov, dia itu manusia biasa,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya tetap mencari ruang-ruang yang tidak boleh membuat Novanto tersinggung. Apalagi, kata Ridwan, Novanto sudah begitu tertekan menghadapi masalah hukumnya. “Dia sudah begitu tertekan, jangan lagi ditekan,” tegasnya.
BACA JUGA: Priyo: Berilah Penghormatan Terakhir untuk Setya Novanto
Menurutnya, saat Novanto tengah berjuang menunjukkan kebenarannya, maka tidak etis jika partai menekannya. Namun, Ridwan mengatakan di sisi lain Novanto juga harus memahami bahwa partai harus berjalan dengan baik dan tidak boleh tersandera isu negatif. “Itu yang lagi dijaga juga. Tapi, sambil kami menjaga itu, partai juga harus berjalan baik. Jadi, semua kami formulasikan dengan baik,” ujarnya.
Menanggapi informasi Novanto akan mundur, Ridwan mengatakan, itu sesuatu yang menarik dan menjadi harapan semua. Namun, kata dia, semua diserahkan kembali kepada Novanto. “Itu hak beliau, kalau minggu ini (mundur), buat apa panas-panasan lagi (di munaslub),” pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Airlangga Bukan Satu-satunya, Jangan Langsung Ketok Palu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nusron Wahid: Keputusan Munaslub tak Perlu Melalui Rapimnas
Redaktur & Reporter : Boy