jpnn.com - BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan semua pihak harus waspada terhadap ancaman gempa bumi. Hal ini diungkapkan Emil –sapaan Ridwan kamil– di Ruang Rapat Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, belum lama ini.
Untuk itu, saat ini pemkot akan menggelar Konferensi Nasional Perumusan Roadmap Penanggulangan Kebencanaan di kota-kota metropolitan termasuk Kota Bandung yang diinisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BACA JUGA: Begini Ternyata Tubuh Manusia Disambar Petir, Nih Fotonya
Sampai saat ini, Pemkot Bandung tidak mempunyai data-data yang lengkap mengenai kebencanaan. Terutama dampak dari pergeseran di sepanjang jalur Patahan Lembang yang mampu menghasilkan gempa 6-7 skala richter.
”Dalam konferensi nanti, Bandung menitipkan satu penelitian karena kota ini ancaman terbesarnya adalah gempa. Sampai hari ini, belum ada informasi data dampak patahan Lembang dan apa yang harus dilakukan dipersiapkan apabila terjadi, daerah mana yang paling rawan bencana,” kata Emil.
BACA JUGA: TNI AU Bakal Pamerkan Jurus Bebaskan Sandera ke Warga Tasik
Emil berharap, dari hasil penelitian tersebut, Pemerintah Kota Bandung akan mempunyai dokumen yang lengkap terkait kebencanaan sehingga penanggulannya akan lebih responsif.
Apabila data-data kebencanaan itu telah lengkap, ke depan untuk mereduksi dampak kebencanaan, sambung Emil, konsekuensinya dalam setiap persyaratan teknis struktur bangunan harus memasukan kajian anti gempa.
BACA JUGA: Kenakan Kaos Palu Arit, Bakul di Pasar Dibawa ke Markas Tentara
”Itu berlaku pada bangunan baru yang akan dibangun di zona-zona yang diduga akan terdampak gempa,” tukas Emil.
Pertanyaannya, zona mana yang paling rawan akan berpengaruh pada struktur? Maka, ke depan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang terduga dalam skenario paling parah tentu IMBnya harus dilengkapi struktur anti gempa. (edy/fik/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Ajar! Kuburan Dijadikan Tempat Mesum
Redaktur : Tim Redaksi