jpnn.com - SAMARINDA - Kuburan tionghoa di Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, Kaltim, hingga saat ini masih dijadikan lokasi “ngelem” dan mesum.
Hal ini dibuktikan dengan razia Satpol PP beberapa waktu lalu, berhasil menangkap 49 anak yang sedang ngelem dan satu pasangan bukan suami istri.
BACA JUGA: Keterlaluan! Siswa Dikeroyok, Sekolah Anggap Hanya Candaan
Namun razia itu tidak memberikan efek jera. Sampai saat ini, mereka terus menjadikan lokasi kuburan tersebut sebagai tempat berkumpul. Beradaan mereka pun membuat resah warga sekitar.
Lurah Sungai Pinang Dalam Arbaen saat dikonfirmasi Samarinda Pos (Jawa Pos Group) kemarin (21/5) siang, menuturkan pihaknya sudah mendengar keluhan warga di sekitar lokasi tersebut.
BACA JUGA: Mau Berantas Nyamuk? Pakai Bahan Tradisional Ini
Dikatakan, pihaknya sedang mempersiapkan pengawasan rutin dengan melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kelurahan Sungai Pinang Dalam. Untuk memantau secara rutin lokasi kuburan tersebut.
“Jika ada yang tertangkap, kami akan tindak tegas dengan memanggil orang tua yang bersangkutan. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Samarinda. Untuk menindak tegas pelaku yang tertangkap,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kantor Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Juga Ludes Terbakar
Terpisah, Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Masyarakat Satpol PP Samarinda, Umar menyambut baik keterlibtan pihak kelurahan dalam pengawasan lokasi kuburan tersebut. (rm/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Penyebab Kebakaran yang Menewaskan Prajurit Terbaik Itu
Redaktur : Tim Redaksi