Ridwan Kamil tidak Ingin Keramaian di Pasar Tanah Abang Terjadi di Jabar

Rabu, 05 Mei 2021 – 20:36 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan tanda suntik vaksin. Foto: ANTARA/M Agung Rajasa

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyinggung keramaian yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.

Ridwan Kamil menegaskan pihaknya akan melakukan antisipasi supaya kejadian seperti di Pasar Tanah Abang itu tidak terjadi di Jabar.

BACA JUGA: Bila Kerumunan di Tanah Abang Dibiarkan, Indonesia Bisa Seperti India

“Kami tidak mau kejadian di Tanah Abang, ramai kemarin, kan, luar biasa itu karena memang tidak ada pembatasan,” kata Ridwan Kamil dalam diskusi daring yang disiarkan akun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di YouTube, Rabu (5/5).

Sosok yang karib disapa Kang Emil memahami bahwa kebiasaan belanja menjelang Hari Raya Idulfitri juga terjadi di Jabar. Oleh karena itu, Kang Emil menyiasati hal tersebut untuk mencegah terjadinya keramaian atau kerumunan seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang.

BACA JUGA: Cegah Kerumunan Massa di Tanah Abang, Polda Metro dan TNI Lakukan Ini

Salah satu yang dilakukan Kang Emil ialah dengan membatasi kapasitas pusat-pusat perbelanjaan menjadi 50 persen.

“Kami tugaskan (petugas) untuk dihitung (mal dan pasar), kalau sudah 50 persen maka orang harus antre dulu di luar,” ujar mantan wali kota Bandung itu.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Punya Ide Agar Vaksinasi Covid-19 Berjalan Efektif, Begini Caranya

Sisi lain, Kang Emil menegaskan bahwa tempat-tempat wisata yang berada di zona merah dan oranye akan ditutup.

Hal tersebut juga berlaku untuk kebijakan terkait Salat Idulfitri.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan instruksi pemerintah pusat.

Berdasar data Satgas Covid 19 pada 2 Mei 2021, ada 14 wilayah di Indonesia yang masuk ke dalam zona merah. Salah satunya ialah Jabar.

Kang Emil tidak menampik bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus aktif Covid-19 di Jabar, sehingga provinsi yang dipimpinnya masuk ke zona merah dalam kurun waktu sekitar satu minggu terakhir.

"Sudah dari bulan Maret kami tidak ada zona merah, minggu ini ada zona merah," ucap Kang Emil.

Dia menduga peningkatan ini terjadi karena kerumunan-kerumunan pemudik yang pulang ke Jabar sebelum masa larangan mudik diberlakukan. (mcr9/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler