Rieke Diah Pitaloka Dorong Komunike G20 Merekomendasikan Revolusi Kemanusiaan

Kamis, 17 November 2022 – 02:55 WIB
Duta Arsip Nasional Republik Indonesia (Duta ANRI) Dr. Rieke Diah Pitaloka, M.Hum. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Duta Arsip Nasional Republik Indonesia (Duta ANRI) Dr. Rieke Diah Pitaloka, M.Hum mengatakan berdasarkan gambaran situasi dunia saat ini, dirinya berpendapat semangat Konferensi Asia Afrika 1955, semangat KTT Non-Blok di Beograd 1961 tetap relevan, aktual, dan vital.

Dia menyebut pendapat ini berpijak dari fakta bahwa kemajuan perekonomian dan teknologi telah gagal mengangkat harkat dan martabat manusia setinggi-tingginya.

BACA JUGA: Beri Kuliah Umum kepada Puluhan Kepsek, Hasto Terima Pin Kehormatan Revolusi Mental

Oleh karena itu, Rieke mengaku dapat memahami mengapa Bung Karno dalam Konferensi di Beograd menggagas tentang Revolution of Mankind, Revolusi Kemanusiaan yang tidak terjebak pada istilah perang atau damai, peace or war.

“Ini persoalan martabat manusia, martabat bangsa-bangsa. Bukan sekadar persoalan damai atau perang,” tegas Rieke dalam keterangan tertulis, Rabu (16/11).

BACA JUGA: KTT G20 Menggugah Optimisme, Erdogan Akui Kesuksesan Indonesia

Rieke secara tegas menyatakan menolak siklus perang untuk damai, damai untuk perang.

“Saya pun tidak menerima argumentasi perang untuk dominasi ekonomi, dominasi ekonomi untuk perang,” tegas Rieke.

BACA JUGA: KTT G20 di Tengah Represi terhadap Warga Bali

Dari gagasan Bung Karno dan pemikiran tersebut, menurut Rieke, perjuangan membangun tata dunia baru sudah seharusnya berintikan nilai-nilai dan rasa kemanusiaan.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan perjuangan ini ditandai bukan hanya dengan committed pada perjuangan mengejar perdamaian, namun committed pula pada perjuangan menghilangkan neoimperialisme dan neokolonialisme.

Lebih lanjut, Rieke menegaskan komitmen kepada perjuangan untuk memberikan kehidupan yang bahagia kepada rakyat kita masing-masing.

“Saya, Rieke Diah Pitaloka, merekomendasikan agar G20 menghasilkan komunike bersama: Revolution of Mankind seperti yang terpatri dalam arsip KAA 1955 di Bandung dan KTT Non-Blok Pertama 1961 di Beograd,” ujar Rieke.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler