Rieke: Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa

Kamis, 07 Juni 2018 – 15:25 WIB
Rieke Diah Pitaloka. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perwakilan Komunitas Jas Merah, Rieke Diah Pitaloka menegaskan Pancasila selain sebagai dasar negara, juga sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia. Rieke menegaskan hanya Pancasila yang dapat tetap menjaga keutuhan bangsa Indonesia dan tetap dapat menyelamatkan negara kita.

"Bahwa kita membutuhkan persatuan, dan bahwa Pancasila sebagai satu dasar negara, juga sebagai alat pemersatu daripada rakyat Indonesia yang aneka warna ini,” kata Rieke dalam keterangan persnya berkenaan dengan peringatan 73 tahun Pancasila yang dirangkaikan dengan 117 tahun Bung Karno di Surabaya, Rabu (6/6).

BACA JUGA: Luncurkan Lampu Hasanah pada Tanggal Kelahiran Bung Karno

Dalam acara tersebut hadir di antaranya Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan sejumlah tokoh lainnya.

Menurut Rieke, siapa yang tidak mengerti perlunya persatuan maka yang bersangkutan tidak akan mengerti Pancasila.

BACA JUGA: Ziarah di Blitar, Hasto Kutip Dedication of Life Bung Karno

Rieke menilai kejadian akhir-akhir ini seperti teror bom membuktikan jika para pelaku tidak mendasari perbuatannya pada nilai-nilai Pancasila dan hal itu dapat memecah belah persatuan bangsa.

Senada dengan Rieke, Wali kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak warga masyarakat Indonesia untuk menjalankan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.

BACA JUGA: Sumut dan Bung Karno di Mata Djarot

Pada kesempatan itu, Risma mengaku tak ingin menghapalkan Pancasila tapi dirinya ingin menjalankan nilai-nilai Pancasila.

”Bapak dan ibu tahu sejak kejadian bom kemarin? Surabaya langsung menjadi sepi. Ini akibat dari terorisme yang memunculkan sikap bermusuhan dan nihilnya nilai Persatuan Indonesia dalam Pancasila,” ujar Risma.

Risma mengaku jika terjadi bencana apapun di luar daerah, warga Surabaya ingin selalu menjadi yang pertama dalam mengirim bantuan. ”Selama ini kami dibantu oleh PT Pos Indonesia dalam pengiriman bantuan ini,” cetusnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah saat Orasi Kebangsaan mengajak setiap rakyat Indonesia harus menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

”Kita harus mengacu pada lima sila di dalam Pancasila, bukan atas ideologi-ideologi yang lain,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Arsip Nasional Indonesia (ANRI) dan PT Pos Indonesia mendukung Pameran ”Tjamkan Pantja Sila.” Selain Pameran Arsip Bung Karno Bapak Bangsa, peringatan ini juga disertai dengan Pembagian Prangko Bung Karno di Sidang BPUPK, Prangko Tulisan Tangan Bung Karno “Tjamkan Pantja Sila” dan Sampul Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila Gratis!.

Di pihak lain, Direktur Keuangan dan Umum PT Pos Indonesia, Edi Santosa menyatakan PT Pos Indonesia adalah satu-satunya lembaga yang mempunyai kantor di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Sehingga secara tidak langsung turut menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.

”Kantor Pos ada sebagai bentuk eksistensi keberadaan negeri kita, Indonesia,” ungkapnya,” tegasnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bung Karno Tak Pernah Mati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler