jpnn.com - JAKARTA-PT Wijaya Karya (Wika) setuju menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias right issue sebanyak 4,03 miliar saham. Wika menargetkan perolehan dana sebesar Rp 2,1 triliun.
Hal itu tertuang melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dana right issue dan PMN (penyertaan modal negara) akan digunakan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang tengah ditangani perusahaan.
BACA JUGA: BI Garansi Inflasi Masih Terjaga
Baik untuk proyek swasta, pemerintah, dan BUMN. Direktur Utama Wika Bintang Perbowo menjelaskan, aksi korporasi penerbitan saham baru tersebut dilakukan agar porsi pemegang saham jadi seimbang.
Sebab masih ada saham yang dimiliki publik. RUPSLB digelar untuk menyepakati tiga hal. Salah satunya adalah persetujuan HMETD sebanyak-banyaknya 4,03 miliar saham seri B dengan nilai Rp100 per saham.
BACA JUGA: Lapor Pak Jokowi! Kapal Tol Laut Rusak
Kontraktor pelat merah ini mengklaim ada beberapa proyek infrastruktur terutama yang jadi penugasan pemerintah. Jadi, kata Bintang, dana right issue dan PMN tidak akan digunakan untuk membiayai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"PMN Rp 4 triliun menyebabkan porsi modal ditempatkan pemerintah meningkat. Kalau kami tidak melakukan right issue nanti porsi pemegang saham publik akan tergerus. Untuk menyeimbangkan PMN yang Rp 4 triliun itu maka right issue harus sekitar Rp 2,1 triliun," terang Bintang di gedung Wika Pusat, Jakarta, Senin (22/8).
BACA JUGA: Target 36 Ribu, Perumnas Sudah Bangun 16 Ribu Rumah
Bintang mengatakan, pada paruh pertama tahun ini, Wika mengantongi laba bersih sebesar Rp 256,51 miliar. Atau meningkat 27,94 persen dibanding laba bersih di periode sama tahun sebelumnya Rp 200,49 miliar.
Peningkatan laba tersebut dihasilkan dari pertumbuhan penjualan bersih yang naik 26,41 persen. Yaitu menjadi Rp 6,03 triliun, pada enam bulan pertama 2016. Dari Rp 4,77 triliun, periode yang sama tahun sebelumnya. (ers/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap-siap, SPBU tak Sediakan Premium Lagi
Redaktur : Tim Redaksi